Jakarta - Polemik atlet judo Indonesia, Miftahul Jannah, yang gagal bertanding di Asian Para Games 2018 karena menolak melepas jilbab, Senin (8/10/2018), dinilai menjadi pelajaran berharga bagi tim Indonesia. Kejadian yang dipicu keteledoran pihak National Paralympic Committee (NPC) Indonesia dalam memahami regulasi.Â
Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, sudah meminta maaf atas kejadian itu. Dia mengakui NPC bersalah sehingga inisiden itu terjadi.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Senny juga berjanji melakukan evaluasi supaya insiden tersebut tidak terulang. Selain judo, ada cabor renang yang memang tidak membolehkan atribut di kepala. Di cabang beladiri lain seperti karate, taekwondo, dan silat, para atlet boleh mengenakan jilbab.Â
Advertisement
Direktur Sport INAPGOC Fanny Irawan mengatakan polemik ini telah selesai. Semua pihak menyadari kesalahannya. "Saya salut dengan NPC yang mengakui keteledorannya dalam memahami regulasi. Pemimpin seperti Senny Marbun ini patut dijadikan tauladan. Jadi semua telah clear. Mari kita terus memberi semangat kepada para atlet kita," kata Fanny, dalam konferensi pers di GBK Arena, Jakarta.Â
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Mulyana, juga menghimbau persoalan ini tidak perlu diperdebatkan. "Jangan sampai mempenaruhi semangat dan fokus atlet. Ketidakpahaman regulasi ini jadi pelajaran berharga buat kita semua," ujar Mulyana.
Judoka Indonesia, Miftahul Jannah, batal bertanding di Asian Para Games 2018 setelah menolak untuk melepas hijab saat masuk matras. Dia kemudian didiskualifikasi oleh wasit.
Miftahul dijadwalkan bertanding di JIEXPO Kemayoran, pukul 10.18 WIB di nomor -52 kg kategori low vision. Miftahul harus menghadapi judoka Mongolia, Oyun Gantulga. Namun, menjelang dimulainya pertandingan, Miftahul Jannah dilarang tampil menggunakan hijab.
Larangan wasit itu sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan International Judo Federation. Alasan keselamatan yang mengharuskan setiap atlet judo bertanding tanpa penutup kepala akhirnya membuat Miftahul Jannah batal bertanding di Asian Para Games 2018.
Â
Â