Sukses

Asian Para Games 2018: Demi Regenerasi, Guntur Berencana Pensiun

Guntur mampu meraih perak Asian Para Games 2018.

Jakarta - Mampu menyumbangkan perak pada Asian Para Games 2018 mampu membuat Guntur senang. Atlet para renang asal Indonesia itu bahkan berencana mundur untuk memberikan kesempatan pada atlet lain.

Guntur meraih medali perak dari nomor gaya dada 100 meter putra SB8. Atlet berusia 35 tahun itu meraih catatan waktu 1 menit 19.35 detik atau lebih lambat 0,8 detik dari Haijiao Xu yang meraih medali emas asal China.

"Sejak awal saya tegang karena musuhnya Cina ada tiga dan ada teman satu negara juga (Zaki Zulkarnaen) yang turun dari kelas besar ke kelas kecil yang memberatkan saya juga. Akan tetapi, Alhamdulillah, Allah memberikan rejeki bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia yakni medali perak," ujar Guntur kepada pewarta usai pertandingan.

"Ini adalah medali terakhir saya buat Indonesia. Mungkin di Asian Para Games selanjutnya saya tidak bisa memperkuat Tim Indonesia lagi. Kalau untuk (Paralimpiade 2020) Tokyo, saya belum tahu," ujar atlet asal Balikpapan, Kalimantan Timur itu.

Guntur mengaku dirinya sudah tenang untuk memilih pensiun karena adanya regenerasi nomor gaya dada 100 meter putra SB8. Sosok Zaki Zulkarnaen, yang pada lomba tersebut meraih medali perunggu, adalah sosok yang tepat untuk melanjutkan kejayaannya di olahraga paralimpik.

"Zaki ini regenerasi saya yang paling baik dari atlet (para renang) Indonesia lainnya. Sejak awal pelatnas, Zaki tuh masih jauh dari best time dan sekarang dia bisa memecahkan rekor Asia Tenggara saya," ucap Guntur.

Sumbangan medali Guntur menjadi perak kedua yang diraih tim Indonesia sejauh ini di Asian Para Games 2018. Secara keseluruhan, Indonesia meraih enam medali dari cabang olahraga para swimming dengan rincian satu emas, dua perak, dan tiga perunggu.

Grab selaku official mobile platform partner juga mendukung Asian Para Games 2018