Jakarta Pecatur putra Indonesia, Maksum Firdaus, sedikit kecewa hanya meraih dua medali perak di kategori catur standar Asian Para Games 2018 di GOR Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (10/10/2018). Maksum Firdaus pun bertekad untuk meraih medali emas dari kategori catur cepat (rapid).
Maksum Firdaus meraih medali perak di nomor perorangan catur standar P1. Selain itu, Maksum bersama Suhardi Sinaga dan Sutikno juga mendapatkan medali perak di nomor beregu catur standar P1.
Penyandang disabilitas tuna daksa itu pun mengaku kecewa karena gagal meraih medali emas Asian Para Games 2018. Maksum mengaku gagal karena tak menemukan langkah yang tepat dalam permainan.
Advertisement
"Secara pribadi belum memuaskan karena saya ingin meraih medali emas. Ada dua pemain lawan yang berada di atas saya dan dia bisa mengalahkan saya," ujar Maksum Firdaus.
"Saya sempat unggul, namun karena belum menemukan langkah, yang tadi unggul waktu malah jadi kalah waktu. Akhirnya saya terlalu pasif. Mungkin belum rezeki saya," lanjutnya.
Namun, kekecewaan karena gagal meraih medali emas diubahnya menjadi sebuah motivasi oleh Maksum Firdaus. Ia pun bertekad untuk meraih emas di kategori catur cepat yang merupakan andalannya.
"Saya balas saat rapid. Spesialisasi saya memang di catur cepat. Waktu ASEAN Para Games di Malaysia, saya mendapatkan perak juga, tapi saat catur cepat saya dapat emas," tegasnya.
Bicara lawan yang akan dihadapi, Maksum tak mengaku ada masalah. Beberapa kali sudah bertanding membuatnya cukup mengenal lawan-lawan yang akan dihadapinya di kategori catur cepat.
"Lawannya akan itu-itu saja, jadi bicara trik tentu saya sudah tahu seperti apa nanti yang akan mereka mainkan. Sekarang tinggal usaha dari saya sendiri," ujar pria yang juga berprofesi sebagai guru di sekolah catur Utut Adianto yang terletak di Bekasi itu.