Jakarta - Panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 menghadirkan sejumlah interpreter atau penerjemah guna mengatasi perbedaan bahasa. Keberadaan para ahli alih bahasa ini sangat mudah ditemukan di arena. Mereka menggunakan vest dengan warna beragam.
Bola.com kali pertama menjumpai penerjemah ini di venue goalball, Balai Kartini, Jakarta. Kemudian, para pengguna vest dengan beragam warna ini juga ada di arena catur, GOR Cempaka Putih.
Advertisement
Baca Juga
Penerjemah Arab mengenakan vest berwarna ungu, bahasa Mandarin mengenakan vest berwarna merah muda, bahasa Jepang memakai vest berwarna kuning, bahasa Korea menggunakan vest berwarna hijau, dan Inggris menggunakan vest berwarna merah.
Agustiar Nur Akbar yang merupakan penerjemah Arab mengaku mendapat pengalaman dengan ikut terlibat dalam Asian Para Games 2018. Agus mengaku terpukau dengan semangat yang diperlihatkan atlet di Asian Para Games 2018.
"Ini pengalaman luar biasa bagi saya karena ada banyak hal yang sebelumnya tidak pernah saya dapatkan. Ketika saya berbincang dengan atlet asing, mereka tidak pesimistis. Mereka ingin mengajak masyarakat mau memperlihatkan bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini," ungkap Agus yang merupakan seorang guru di Islamic Center Bekasi dan di STIE PPDI, di GOR Cempaka Putih, Rabu (10/10/2018).Â
Penerjemah Jepang, Nurfatimah, mengagumi optimisme atlet-atlet yang juga merupakan penyandang disabilitas. Meski tugasnya lebih banyak membantu wartawan Jepang yang bertugas, Farimah melihat langsung bagaimana atlet-atlet catur di Asian Para Games menularkan virus positif.
"Bagi saya ini menjadi pengalaman tersendiri karena selama ini tidak ada satu orang pun di sekitar saya yang merupakan penyandang disabilitas. Bisa melihat mereka secara langsung menjadi pelajaran penting bagi saya karena mereka memberikan teladan sikap optimistis yang sangat besar," ujar lulusan Instititut Tenknologi 10 November Surabaya itu.
Sementara itu, Endah Sunitawati yang menjadi penerjemah Korea mengaku mendapat suntikan motivasi dari atlet-atlet yang tampil di Asian Para Games 2018. Sikap tidak mudah menyerah menjadi yang paling mengena bagi instruktur bahasa di perusahaan-perusahaan Korea untuk Jakarta, Cikarang, dan Bekasi itu.
"Selama empat hari menjadi penerjemah di Asian Para Games 2018, saya menyadari bahwa event ini telah menjadi sebuah motivasi untuk saya. Sebuah pelajaran untuk jangan pernah menyerah dengan segala keterbatasan yang ada," ujar Endah.Â
Grab selaku official mobile platform partner juga mendukung Asian Para Games 2018