Liputan6.com, Jakarta - Iberamsyah memang tak menyumbang medali apapun untuk Indonesia di Asian Para Games 2018. Namun, upayanya tetap mendapat penghargaan dari pemerintah.
Ya, pemerintah memang menjanjikan apresiasi kepada para atlet disabilitas yang tidak mendapat medali di Asian Para Games 2018. Jumlahnya pun sama seperti yang diterima atlet Asian Games, Rp 20 juta.
Nantinya, uang itu akan digunakan Iberamsyah untuk menyekolahkan kedua anakanya. Terlebih, ada anaknya yang baru duduk di bangku kuliah.
Advertisement
Baca Juga
"Untuk keluarga, anak saya, biaya sekolah. Anak saya baru kuliah di fakultas kesehatan masyarakat yang berada di Banjarmasin," kata Iberamsyah di Stadion Akuatik, Jumat (12/10/2018).
Pria berusia 44 tahun itu tak mau anaknya senasib dengan sang ayah, yang pernah menjadi pembersih kolam renang. Iberamsyah ingin anaknya sukses dan berguna untuk masyarakat.
* Grab selaku official mobile platform partner juga mendukung Asian Para Games 2018
Atlet Tunanetra
Iberamsyah terlahir sempurna, tanpa memiliki kondisi fisik yang cacat. Namun pada 1990-an, dia divonis dokter terkena katarak. Saat itu, dia masih bekerja sebagai pembersih kolam renang.
"Dokter mengatakan saya harus dioperasi, tapi tidak ada biaya. Tahun 2000, akhirnya saya kehilangan penglihatan," ucap Iberamsyah.
"Kata dokter mungkin penyebabnya zat kimia, kaporit. Dulu kan saya membersihkan kolam renang," dia menambahkan.
Menjadi atlet renang tunanetra, Iberamsyah menceritakan kesulitan yang dia alami. Dia sering terbentur dinding kolam dan tak mengetahui keberadaan lawan.
"Kendala ada, misalnya mengenai tali lintasan. Memastikan untuk lurus, menghindari tali, bila kena sedikit yang kanan, maka ke kiri. Untuk mengetahui lawan, saya mengandalkan pendengaran saja," ujar Iberamsyah.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Advertisement