Liputan6.com, Jakarta - Kesempatan Fredy Setiawan untuk meraih medali emas dari cabor bulu tangkis tunggal putra SL4 Asian Para Games 2018 gagal dimanfaatkan. Ia harus menyerah dari tunggal putra India, Tarun.
Pada partai final tunggal putra SL4 Asian Para Games 2018 yang dihelat di Istora Senayan, Sabtu (13/10/2018), Fredy takluk dalam pertarungan hingga tiga gim. Sempat menang 21-10 pada gim pertama, ia justru menyerah 13-21, 19-21 dalam dua gim selanjutnya.
Advertisement
Baca Juga
Usai bertanding, Fredy mengaku memang telah membuat kesalahan. Penyebabnya adalah karena ia main terlalu buru-buru dan kelewat percaya diri meraih kemenangan. Alhasil, ia pun hilang fokus untuk menjaga ritme permainannya.
"Saya kecewa karena tak bisa memberikan emas untuk Indonesia. Saya harus menyesuaikan angin lagi dan hari ini saya ingin cepat-cepat menang sehingga tak terkontrol. Mungkin ini karena cepat-cepat mau menang," ujar Fredy.
Saat dalam kondisi tertinggal, Fredy mengaku mendapat instruksi dari pelatih untuk tidak membuat bola-bola tinggi. Tapi, ia kesulitan untuk mengaplikasikannya karena sudah kehilangan fokus.
Bukan Lawan Asing
Bagi Fredy, Tarun juga bukan lawan yang asing. Sebelumnya, mereka juga sempat bertemu pada final Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Di sana, Fredy yang tampil sebagai pemenang.
"Ketemu dia sudah sering. Cuma di level Asia baru ketemu dua kali," jelas Fredy.
Sebelumnya, Fredy masuk dalam bagian yang memenangkan emas bulu tangkis beregu putra. Ia juga masih memiliki kesempatan menambah koleksinya karena akan bermain pada final nomor ganda putra SL3-SL4.
"Target pribadi di tunggal. Tapi saya akan tetap berjuang di ganda putra," Fredy menegaskan.
Advertisement