Sukses

Biogas, Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak

Daya bakar dari biogas dinilai baik dan tidak berasap sehingga makanan tetap bersih. Biogas merupakan fermentasi kotoran hewan dan bahan tanaman dengan air yang dibusukkan selama sepuluh hari.

Liputan6.com, Garut: Kelangkaan minyak tanah membuat sebagian warga Indonesia memilih bahan bakar alternatif. Salah satunya penggunaan biogas dari kotoran ternak sapi atau limbah industri. Haji Encur, seorang peternak dari Garut, Jawa Barat mengaku telah merasakan manfaat dari bahan bakar itu. Ketika ditemui reporter SCTV Winny Arnold dan Dwie Guntoro, baru-baru ini, Encur mengaku menggunakan biogas sejak tiga bulan silam. Dia pun mengaku, bisa berhemat sampai Rp 200 ribu per bulan.Biogas merupakan hasil salah satu teknologi terapan yang ramah lingkungan dan biayanya murah. Daya bakar dari biogas dinilai sangat baik, tidak berasap sehingga makanan tetap bersih. Biogas adalah gas yang berasal dari makhluk hidup, seperti kotoran hewan dan tanaman. Gas itu dihasilkan dari fermentasi tanpa oksigen. Biogas efektif digunakan di daerah-daerah peternakan karena bahan baku utamanya berasal dari kotoran ternak.Cara membuat biogas cukup mudah. Kotoran hewan atau bahan tanaman yang dicampur dengan air dan bakteri anaerob dimasukkan ke wadah untuk dibusukkan selama sepuluh hari sampai menghasilkan gas. Selanjutnya, gas itu ditampung dalam wadah lainnya yang kedap udara dan dibuatkan saluran penghubung dengan kompor khusus untuk memasak. Adapun bahan-bahan yang diperlukan antara lain drum bekas atau kombinasi pasangan batu bata dan drum bekas, sesuai dengan kualitas peralatan pembuatan biogas yang diinginkan.Saat ini, biogas mulai dipasarkan di Jawa dan Sumatra dengan harga Rp 1,8 juta untuk instalasi pemasangan. Teknologi ini relatif murah karena dari 25 kilogram kotoran sapi bisa menghasilkan gas setara dengan 2,5 liter minyak tanah per hari. Hasil sampingan dari biogas, berupa kompos kering dapat digunakan sebagai pupuk.(KEN)