Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) hingga masih berjalan. Namun dirinya mengaku perkembangan program ini memang berjalan melambat.
Untuk membuktikan klaimnya, Jero mengaku hampir setiap minggu meresmikan dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) baru. Selain itu, alat konversi yang dipasang dikendaraan (converter kit) juga masih terus berjalan.
"Converter kit untuk BBG tetap jalan, karena saya setiap minggu terus jalan untuk meresmikan SPBG baru," kata Jero, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Dari bukti-bukti yang dipaparkannya, pemerintah memastikan program yang dirancang untuk mengurangi konsumsi BBM tersebut masih berjalan. "Jadi konversi BBM ke BBG trus berjalan. Walaupun tidak bisa berjalan kencang, tapi terus berjalan," katanya.
Namun diakuinya, pembangunan SPBG selama ini memang masih menghadapi sejumlah kendala terutama pembebasan lahan. Persoalan ini paling terasa dialami di wilayah ibukota.
"Tapi kami nggak boleh berhenti konversi dari BBM ke BBG termasuk pembangkit listrik kami konversi semua. Itu tekad kita," pungkasnya.(Pew/Shd)