RI Niat Bangun Landasan Pacu Ketiga di Bandara Soekarno Hatta

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berencana membangun landasan pacu (runway) ketiga untuk pesawat  di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Rencana tersebut membutuhkan pembebasan dan penggantian lahan bagi ribuan kepala keluarga di sekitar wilayah itu.

Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengungkapkan, ada dua opsi pembangunan runway ketiga di Soekarno-Hatta. "Opsi pertama dibangun dekat dengan bagian Utara, istilahnya cross paralel dan opsi kedua dibangun lebih ke arah utara bandara atau disebut independen runway," jelas dia di Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Untuk membangun runway dengan opsi pertama, kata Bambang, membutuhkan investasi sekitar Rp 4 triliun dengan nilai Rp 70 juta per tahun. Sementara investasi pembangunan runway dengan opsi kedua diperkirakan lebih mahal mencapai dua kali lipatnya.

"Karena kalau bangun independen runway harus lebih panjang satu kilometer jaraknya. Jadi lebih banyak lahan yang harus dibebaskan milik ribuan kepala keluarga," ucapnya.

Saat ini, Bambang mengaku, tengah menghitung biaya keuntungan untuk menentukan opsi mana yang akan dipilih. Dia berharap keputusan opsi bisa keluar dalam kurun waktu satu bulan ini.

Di sisi lain, Bambang mengatakan, pihak Airnav, PT Angkasa Pura II dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tengah bekerja sama untuk melakukan efisiensi operasional. Tujuannya untuk meningkatkan pergerakan frekuensi penerbangan di bandara Soekarno-Hatta, terutama untuk pesawat yang lebih kecil.

"Diharapkan 15 Juli ini kita sudah mulai dengan pola penggunaan runway yang lebih efisien. Sedangkan di London, runway-nya bisa menampung 90-100 kegiatan penerbangan per jam. Sedangkan kita saat ini baru 64 kegiatan penerbangan per jam," ungkapnya.

Bambang menargetkan, bisa menambah frekuensi penerbangan tersebut hingga 72 kegiatan per jam seiring dengan peningkatan standar operasional dan keahlian petugas Air Traffic Control (ATC).

"Tahun depan bisa ditingkatkan lagi menjadi 86 kegiatan per jam. Caranya dengan menambah rapid taxi way atau saat mendatar bisa keluar langsung tidak perlu jalan jauh. Atau bisa juga dengan cross taxi way. Misalnya Lion bisa mendarat di runway yang biasa dipakai Garuda Indonesia," tukas dia.  (Fik/Ahm)