Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memastikan Indonesia suksen memperoleh jaminan minyak mentah dari Irak sebesar 300 ribu barel per hari. Minyak tersebut akan diproses dan diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM) di kilang minyak dengan kapasitas yang sama.
Ditemui saat Rakor Energi di kantornya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengakui, jaminan stok minyak mentah diperoleh setelah hasil pertemuan bilateral antara pemerintah Indonesia dan Irak belum lama ini.
"Saya datang langsung ke Irak untuk melakukan pertemuan bilateral dengan pemerintah Irak. Dan mereka menyediakan minyak mentah 300 ribu barel untuk kita sampai periode puluhan tahun. Bahkan Pertamina mulai masuk ke sana untuk mengelola lahan tambang di Irak," jelasnya, Jumat (28/2/2014).
Irak, kata Hatta, mengetahui rencana Indonesia untuk membangun kilang minyak mentah dengan kapasitas 300 ribu barel per hari. Niat tersebut sudah ditindaklanjuti dengan roadshow ke Singapura guna bertemu dengan para investor dari seluruh dunia.
"Hasil dari roadshow memang ada sambutan sangat baik dari investor. Dan kami juga serius untuk memberikan insentif kepada investor yang berminat membangun kilang minyak. Makanya dilanjuti dengan proposal dari investor," terangnya.
Pemerintah, tambah Hatta, akan menyediakan lahan, memberikan insentif berupa tax holiday atau tax allowance, dan menjaga IRR. Insentif tersebut akan disiapkan bila permintaan investor tidak bertentangan dengan Undang-undang (UU).
"Kalau yang kemarin (Kuwait Petroleum Company) kan sudah minta tax holiday terus minta juga PPh Badan 5%, padahal aturannya tidak boleh. Itu kan berbenturan dengan UU," ucap dia.
Hatta berharap, konsep pembangunan kilang minyak yang ditaksir mencapai Rp 90 triliun itu harus tetap berjalan di tahun ini. "Proposal investor harus dibahas di 2014, sedangkan untuk groundbreaking-nya dipersiapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," tandas dia.