Sukses

Merpati Lego Dua Anak Usaha Buat Bayar Gaji Pegawai

Manajemen Merpati Nusantara berjanji bakal membayarkan gaji pegawai mulai Mei 2014.

Liputan6.com, Jakarta Harapan pegawai PT Merpati Nusantara untuk kembali memperoleh penghasilan sebentar lagi bakal terwujud. Manajemen maskapai penerbangan milik pemerintah ini berjanji bakal membayar gaji pegawainya mulai Mei mendatang.

Pegawai Merpati diketahui sudah tiga bulan terakhir tak menerima gaji dari perusahaan. Hal ini pula yang mendesak serikat pekerja untuk menggelar pertemuan bipartit dengan CEO Merpati, Asep Eka Nugraha.

Dari hasil pertemuan yang digelar sekitar pukul 15.00 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB tersebut, pegawai dan manajemen akhirnya menghasilkan satu keputusan terkait nasib gaji pegawai. .

"Intinya Asep menjanjikan akan membayar gaji pegawai pada Mei 2014, minggu ke-3," kata ketua Forum Pegawai Merpati, Sudyarto kepada Liputan6.com, Jumat (28/2/2014).

Sudyarto menambahkan dalam pertemuan tertutup teresebut Asep mengaku akan membayar gaji karyawan dengan uang hasil penjualan anak usahanya yaitu PT Merpati Maintenance Fasility (MMF) dan Merpati Training Centre (MTC).

Meski mulai menerima gaji, para pegawai harus menelan sedikit kekecewaan. Pasalnya, perusahaan kemungkinan takkan memperoleh pembayaran dari gaji yang sudah tertunda selama tiga bulan tersebut.

Para pegawai memperkirakan hasil penjualan dua anak perusahaan hanya mampu membawa pemasukan sekitar Rp 150 miliar. Jumlah ini dianggap belum bisa menutupi kewajiban yang harus dibayarkan Merpati kepada perusahaan asuransi sebesar Rp 100 miliar, karyawan Rp 70 miliar, dan bahan bakar Rp 160 miliar.

"Menurut kami, itu tetap saja tidak akan dipenuhi nantinya," kata Sudyarto.

Pada bagian lain, para pegawai menegaskan sikapnya yang tetap menolak penunjukan Andika MY Munofa sebagai direktur niaga perusahaan. Para pekerja mengaku masih belum mengakui Andika yang telah diangkap dua pekan yang lalu.

"Waktu kami tanya mana SK mengenai dia, katanya ada per 20 Februari, tapi waktu kami tanyakan kenapa nggak dipublish, dia nggak bisa jawab. Kondisi seperti ini kok malah rekrut direksi baru," tegasnya. (Yas/Shd)