Liputan6.com, Pekanbaru Ratusan tenaga honorer kategori dua (K2) mendesak Gubernur Riau Annas Maamun untuk memperjuangkan nasibnya agar lolos menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014.
Dalam aksi damai yang digelar di kantor gubernur, Jum'at (28/2/2014), para pendemo yang didominasi guru itu mengeluhkan masih banyaknya tenaga honorer, khususnya tenaga pendidik, yang tidak lulus dalam pengangkatan tahun 2013 lalu.
Padahal, para pekerja honorer tersebut sudah mengecap pengabdian dalam waktu yang tak sebentar.
Baca Juga
"Saat ini masih terdapat 4 ribu lebih tenaga honorer yang terkatung-katung nasibnya. Hanya sebagian kecil baru diterima jadi aparatur negara," ungkap Sahran selaku perwakilan massa.
Advertisement
Dalam tuntutannya, para pendemo berharap pemerintah mempertimbangkan untuk mengangkat tenaga honorer K2 Riau yang sudah mengabdi diatas 10 tahun. Sementara tenaga honorer K2 yang sudah berumur diatas 45 tahun diangkat menjadi PNS.
"Penentuan kelulusan honorer K2 jadi CPN tak cukup dengan nilai ujian, yang dilaksanakan hanya satu hari. Ini tak sebanding dengan pengabdian 10 tahun lebih," jelas Sahran seraya mengatakan Pemprov dan pemerintah kabupaten/kota pasti mampu menggaji seluruh honorer K2 Riau.
Sementara itu, Asisten III Hardi Jamaluddin dan Kepala BKD Riau Surya Maulana yang menerima para pendemo mengaku tengah memperjuangkan tuntutan para tenaga honorer tersebut ke Kementeriabn Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
"Kami sudah menemui Kementerian PAN untuk memperjuangkan nasib kawan-kawan honorer ini. Kemenpan sedang menyiapkan, kemungkinan untuk mengangkat honorer K2 yang belum jadi PNS ini masih ada," sebutnya.(Shd)