Liputan6.com, Jakarta Khawatir bersaing dengan Australia, British Petroleum (BP ) Berau Limited selaku operator kilang gas alam cair Tangguh di Papua berupaya mempercepat proses pembangunan kilang gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG).
Head of Country Indonesia BP Berau Darmawan Syamsu mengatakan, perusahaan kini tengah mengurus perizinan agar pembangunan FID Train-3 Kilang Tangguh cepat selesai.
"FID ditargetkan pada 2015 untuk bisa mulai proyek sehingga bisa selesai pada 2019 dan menghasilkan LNG pada waktu yang tepat strategis," kata Darmawan dalam rapat otonomi khusus Papua di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/3/2014).
Darmawan mengatakan proyek kilang LNG tersebut harus selesai sebelum 2019. BP khawatir jika proyek tersebut molor, perusahaan akan kesulitan mencari pasar untuk produk LNG yang dihasilkannya.
Kesulitan ini bisa muncul mengingat Australia juga berencana segera menyelesaikan kilang LNG-nya. "Kalau lebih dari itu, akan bersaing dengan Australia. Sehingga kami berharap perizinan bisa segera diterbitkan," ungkapnya.
BP mengaku telah bersepakat dengan pemerintah untuk memasok produk LNG dari Kilang Tangguh untuk kebutuhan dalam negeri. Sebanyak 40% dari total produksi LNG sebesar 3,8 juta ton per tahun akan menjadi jatah penjualan gas di Tanah Air.
"Jadi komitmen gas ke domestik sudah kami lakukan dari sekarang, tidak menunggu Train-3," pungkasnya.(Pew/Shd)