Sukses

Mobil Tanpa Sopir Baru Bisa Lahir 20 Tahun Lagi

Mobil tanpa pengemudi masih menjadi mimpi para produsen otomotif dunia. Apa kendala produsen memproduksi mobil full otomatis ini?

Liputan6.com, Jenewa Ajang pameran otomotif, Geneva Motor Show 2014 telah menyedot mata pencinta mesin kuda di dunia. Berbagai produsen mobil super keren memamerkan konsep gila di bidang otomotif lewat kemolekan bodi karyanya.

Seperti dikutip dari news.com.au, Selasa (4/3/2014), pameran tersebut menjadi peluang bagi para produsen mobil untuk menunjukkan kegilaan dunia otomotif lewat berbagai konsep yang nyaris tidak masuk akal. Produsen sekaligus desainer mobil asal Swiss, Rinspeen kembali melejitkan reputasinya dengan memamerkan hasil modifikasi mobil terbarunya.

Tahun ini, mobil listrik Tesla memamerkan konsep mobil dengan penempatan kursi bergaya bak sofa pesawat. Desain interiornya dilengkapi TV layar datar berukuran besar. Sehingga para pengendaranya dapat duduk dengan nyaman di balik kemudi.

Mobil tersebut rencananya akan menjadi model self driving atau kendaraan yang mampu menyetir sendiri tanpa pengemudi. Meski demikian, Tesla masih prematur untuk sampai ke level tertinggi produk mobil ini. Pengenalan mobil self driving butuh proses panjang yang menelan waktu lama. Selain itu, masih banyak perdebatan mengenai definisi self-driving sendiri.

Maklum, saat ini beberapa mobil telah dilengkapi dengan fungsi otomatis seperti radar pengendali mobil dan sensor rem otomatis pada kecepatan rendah. Produk besutan Volvo, Volkswagen, dan Mercedez-Benz telah mencoba menerapkan teknologi terkini ini.

Namun untuk menyerahkan kendali seutuhnya kepada sistem dalam mobil dan hanya mengandalkan jaringan nirkabel yang terhubung pada lampu lalu lintas, mimpi ini masih panjang. Paling tidak butuh penantian 20 tahun untuk bisa duduk di mobil full otomatis ini.

"Berapa lama lagi sampai kita bisa berkendara tanpa kendali manusia? Mungkin 2030 atau 2040," ungkap pakar pengendara mobil Audi Bjorn Giesler.

Giesler beralasan, lalu lintas di perkotaan sangat rumit dan sulit. Kompleksitas inilah yang harus ditaklukan para pencipta mobil sebelum pengemudi bisa memamerkan mobilnya.

"Saya tidak yakin teknologi dapat mengatasi semuanya di perkotaan. Butuh waktu yang sangat lama," tandasnya.