Liputan6.com, Jakarta Banyak orang bermimpi bisa menjadi pimpinan dan menduduki jabatan tertinggi di suatu negara. Tampaknya memang benar, jabatan tinggi bisa menaikkan status ekonomi seseorang secara drastis.
Terbukti, jabatan sebagai presiden telah mengantarkan nama Khalifa Bin Zayed menimbun harta kekayaan hingga US$ 17,9 miliar atau Rp 207,6 triliun (kurs: Rp 11.579 per dolar AS). Dengan pundi-pundi kekayaannya, Zayed pun didaulat sebagai pria terkaya kedua di Timur Tengah.
Khalifa merupakan pria yang telah lama malang melintang di dunia politik. Dia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri, Menteri Pertahanan, dan Menteri Keuangan Uni Emirat Arab.
Dia menjadi tokoh yang sangat dicintai rakyat mengingat Khalifa pernah menaikkan gaji pegawai negeri hingga 100% pada April 2005. Selain terkaya di dunia, pria berusia 66 tahun ini juga tercatat sebagai salah satu orang paling berpengaruh di kancah internasional.
Bagaimana sepak terjang Khalifa yang merupakan pria terkaya kedua di Timur Tengah? Berikut kisah Khalifa sebagai salah satu presiden terkaya di dunia seperti dikutip dari Forbes, Wealth-X, dan The Born Rich, Selasa (4/3/2014):
Harta Khalifa Rp 207 Triliun
Khalifa bin Zayed Al-Nahyan, presiden yang punya harta Rp US$ 17,9 miliar atau Rp 207,6 triliun
Presiden Uni Emirat Arab Khalifa bin Zayed Al-Nahyan atau akrab disapa Sheikh Khalifa lahir di Al Ain, 25 Januari 1948. Dia menjabat sebagai orang nomor satu Uni Emirat Arab sejak 2004.
Sejak kecil, Khalifa telah banyak belajar tentang kepemimpinan, politik, kebijaksanaan dan nilai-nilai kenegaraan. Tak heran dirinya bisa menduduki posisi tersebut selama 10 tahun.Â
Menginjak dewasa, dia terkenal sangat terbuka membahas berbagai urusan dan permasalahan rakyat. Pintu rumahnya selalu terbuka bagi siapapun yang ingin menemuinya bahkan hanya sekadar berbagi cerita.
Meski terkenal sangat gagah dan tegas dalam menjalani kepemimpinannya, Khalifa ternyata memiliki sifat yang sangat lembut. Itu semua dapat dilihat dari hobinya. Dia sangat suka membaca buku-buku puisi, memancing dan menyimak berbagai kisah sejarah.
Advertisement
Panggung politik Khalifa
Sepak terjang Khalifa di panggung politik dan pemerintahan
Khalifa dibesarkan dengan bekal pendidikan yang cukup oleh sang ayah. Maklum ayah Khalifa merupakan orang terpandang di dunia politik hingga berhasil memimpin Uni Emirat Arab.
Sejak berusia 18 tahun, Khalifa telah ditugaskan menjadi wakil Abu Dhabi dan menjadi pimpinan pengadilan tinggi di ibukota Uni Emirat Arab tersebut.
Selalu cakap dalam menjalankan kewajiban dan tugas-tugasnya, Khalifa beberapa kali menerima kenaikan pangkat. Bahkan di usia 23 tahun, dia telah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Uni Emirat Arab. Jabatan ini diperolehnya di kala kabinet federal negara untuk pertama kalinya didirikan.
Jabatannya terus naik hingga Khalifa dipilih menjadi pimpinan dewan eksekutif Abu Dhabi dan menteri pertahanan Uni Emirat Arab pada 1989. Setelah sang ayah wafat pada 2004, dia pun menduduki tahta sebagai orang nomor satu di Uni Emirat Arab.
Terkaya Kedua di Timur Tengah
Pria terkaya kedua di Timur Tengah, hartanya US$ 17,9 miliar
Di usianya yang ke-66, Khalifa berhasil mengumpulkan harta kekayaan hingga berjumlah Rp US$ 17,9 miliar atau Rp 207,6 triliun. Maklum dia memang menjabat sebagai pimpinan di salah satu kerajaan terkaya di dunia.
Di Timur Tengah, Uni Emirat Arab bahkan dikenal sebagai negara yang paling kaya. Selain menjabat sebagai presiden, dia juga mengumpulkan kekayaannya dari bisnis minyak.
Dia merupakan pria yang bertanggungjawab mengendalikan perkembangan sektor minyak dan gas serta mengawasi industri hilir. Dipundaknya, Khalifa bertugas mengelola 97,8 miliar barel cadangan minyak di negara tersebut.
Khalifa juga bertugas mengelola kekayaan asing kedua terbesar di dunia senilai US$ 627 miliar. Sebagai orang kaya, dia tinggal di atas lahan seluas 30 hektar.
Advertisement
Prestasi dan penghargaan
Penghargaan dan prestasi Khalifa
Di usia 21 tahun, Khalifa telah sukses mengawasi dan memimpin formasi angkatan pertahanan Abu Dhabi. Dia juga aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan dan program yang bertujuan mensejahterakan rakyat.
Pada 1974, khalifa menjadi pangeran Abu Dhabi dan mengatur berbagai proyek pemerintahan ibukota. Fokus utamanya, mengawasi program pengembangan di bidang perumahan, pengolahan air bersih, listrik, jalan dan layanan umum.
Kiprahnya juga tercatat sebagai pengawas dalam proses kontruksi 16 rumah sakit swasta di sejumlah daerah di negaranya. dengan dana pribadinya, Khalifa mendirikan 12 rumah sakit dan 374 klinik swasta.