Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menilai, proyek panas bumi Gunung Ciremai dapat mengatasi krisis listrik di pulau Jawa pada 2018. Hal itu karena potensi panas bumi di Gunung Ciremai yang menjanjikan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Rida Mulayana mengatakan, potensi listrik dari pengembangan proyek panas bumi Gunung Ciremai mencapai 150 megawatt (MW).
Baca Juga
Namun Chevron ingin mengembangkan 2x55 MW. Jika proyek itu sudah berlangsung maka dapat disalurkan melalui jaringan listrik PLN.
Advertisement
"Kapasitas terduganya 150 MW, tapi mereka kembangkan 2X55MW, pada saatnya dicantolin ke kabel PLN," kata Rida, di kantornya, Jakarta, Rabu (5/3/2014).
Rida menambahkan, listrik dari proyek panas bumi tersebut bisa menjadi tambahan untuk memperkuat pasokan kelistrikan di pulau Jawa. Pasalnya, pulau Jawa diperkirakan mengalami krisis listrik pada 2018, hal ini akan terjadi seperti di Sumatra Utara.
"Logikanya kalau krisis listrik terjadi pada 2018 maka ini didorong untuk cepat direalisasikan karena Jawa dan Bali seperti Sumatra Utara sekarang," ujar Rida.
Menurut Rida, proyek kelistrikan yang dilakukan saat ini bisa dinikmati enam tahun ke depan. Sedangkan krisis listrik Sumatra Utara disebabkan oleh lamanya proses perizinan pada enam tahun lalu.
"Itu karena kami mempersalahkan izinnya dampaknya sekarang. Kalau mulai proyeknya sekarang bisa ada listriknya enam tahun kemudian," pungkasnya.