Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) sumringah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat. Hal itu dinilai menjadi pertanda jika ada indikator perbaikan negara di bidang ekonomi.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan di antara negara berkembang, Indonesia termasuk dalam negara yang fundamental ekonominya menunjukkan perbaikan.
"Kita memahami bahwa dunia selain melihat fundamental ekonomi juga ingin meyakini pasar ekonomi kita," ujar dia di kantornya Jakarta (7/3/2014).
Advertisement
Menurut dia, penguatan nilai rupiah ditunjang masuknya dana-dana asing melalui para investor.
Namun, dia juga mengakui jika dibandingkan saat nilai rupiah mencapai Rp 9.800 per dolar AS, penguatan nilai rupiah masuk dalam kategori yang lemah.
Bagi Agus, untuk melihat kondisi nilai tukar rupiah tidak bisa dihitung dari minggu per minggu. "Kita mesti lihat rata-rata sebagaimana tahun 2013 semester satu dibanding dengan 2014 semester satu nanti," tandas dia.