Sukses

Bangun Kilang BBM, RI Bisa Stop Impor Minyak?

Pembangunan kilang pengolahan minyak di Indonesia akan memperkuat ketahanan energi di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta  Pemerintah beberapa waktu lalu melakukan roadshow ke Singapura untuk mencari investor pembangunan kilang minyak di Indonesia.

Hasilnya, penawaran pemerintah tersebut direspin oleh beberapa investor yang menyatakan minatnya untuk membangun kilang minyak tersebut.

Namun apakah fungsi pembangunan kilang yang dikebut pemerintaj tersebut? Apa manfaatnya bagi masyarakat Indonesia?

Wakil Menteri Keuangan RI, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan sebenarnya secara tidak langsung pembangunan kilang tidak ada manfaatnya bagi masyarakat.

"Tidak ada, ini perlu dipahami dianggapnya bagun kilang terus migas kita selesai, kilang itu hanya mengurangi yang olahan, crudenya tetap turun karena lifting berkurang," jelasnya yang ditulis, Sabtu (8/3/2014).

Secara lebih spesifik, pembangunan kilang ini nantinya hanya akan mengurangi ketergantungan impor BBM Indonesia yang selama ini banyak digunakan untuk BBM bersubsidi.

Selain itu, dengan adanya kilang ini, nantinya juga akan menambah ketahanan BBM Indonesia lebih panjang dari yang sebelumnya hanya sekitar 90 hari.

"Negara lain (ketahannannya) bisa bertahun-tahun ,dengan begitu kan paling tidak bisa menambah itu," jelasnya.

Saat ini, Indonesia setidaknya membutuhkan tambahan dua kilang minyak dengan kapasitas 300 ribu barel. Dalam 20 tahun terakhir, Indonesia sama sekali tak membangun kilang baru.

Kebutuhan minyak nasional dari dalam negeri baru bisa memasok sekitar 60%. Dengan demikian pemerintah paling tidak harus mengimpor minyak sekitar 400 ribu barel per hari.

Pembangunan kilang yang terakhir dilakukan di Indonesia diantara Cilacap, Balikpapan, dan terakhir Balongan. (Yas)

Video Terkini