Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Elnusa Tbk (ELSA) menyatakan belum dapat merealisasikan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). Hal itu karena belum mendapat kepastian pasokan sumber energi gas.
Vice President Off Bisnis Developement PT Elnusa Tbk, Sri Nirbito mengatakan, pembangkit listrik tersebut rencananya akan dibangun di Bali, dengan kapasitas 100 Mega Watt (MW).
"Kami laporkan bahwa rencana terdahulu terkendala pasokan gas," kata Sri, dalam pemaparan kinerja Elnusa, di kawasan bisnis Sudirman, Jakarta, Senin (10/3/2014).
Advertisement
Sri mengungkapkan, ketidak jelasan pasokan gas didasari oleh letak pembangkit yang terlalu jauh dari lokasi sumber gas. Selain itu, tidak adanya infrastruktur gas yang menunjang juga membuat pembangunan PLTG tertunda .
"Tempat itu sendiri terlalu jauh untuk bisa di suport dari pasokan gas yang ada," tutur Nirbito.
Namun, menurut Sri, hal tersebut tidak bisa menghalangi langkah Elnusa untuk berbisnis listrik. "Rencana Elnusa mengembangkan IPP masih jalan terus, beberapa perusahaan masih mengontak kami untuk kerjasama. Ada perusahaan besar mengatakan proyek harus berjalan, tapi kami belum bisa melangkah sejauh itu kami harus diskusikan lagi," kata Nirbito.
Elnusa pun memilih rencana lain dalam pembangunan Independent Power Plant (IPP) di lokasi lain dengan sumber energi yang berbeda, namun Sri belum bisa menyebutkan lokasinya.
"Kami sedang jajaki yang baru 100 Mw. Sumber energi belum bisa diekspose karena masih tarik-tarikan. Lokasi antara Jawa Timur dan Bali," tutupnya.