Liputan6.com, London Harga emas dilansir pulih dari kerugian pada perdagangan Selasa (11/3/2014) pagi ini, dipicu kebuntuan kondisi di Ukraina mengimbangi tekanan laporan data payrolls AS yang menguat dan melemahnya harga komoditas lain setelah terjadi penurunan tajam pada ekspor Cina.
Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 1.342,60 per ounce. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman April naik US$ 4,70 per ounce menjadi US$ 1.342,90 per ounce.
"Kelemahan pasar saham dan kekuatan emas tampaknya membendung kembali ke berita dari Crimea tentang," kata Kepala strategi komoditas Saxo Bank Ole Hansen melansir laman Reuters.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin jika posisi Rusia di Ukraina bertentangan dengan Barat dan Menlu AS John Kerry telah menolak undangan untuk mengunjungi Rusia untuk pembicaraan lebih lanjut tentang hal ini.
Mengutip kantor berita Rusia Interfax sebelumnya mengatakan jika komandan negaranya telah melakukan penembakan selama pengambilalihan pos militer Ukraina di Krimea.
Harga logam mulia jatuh ke posisi terendah menjadi US$ 1.328,86 pada awal perdagangan, memperluas penurunan 0,8% yang dibuat pada hari Jumat setelah payrolls AS Data mengalahkan perkiraan, ini membuat Federal Reserve akan tetap meruncingkan upaya stimulus di AS.
Di pasar yang lebih luas, saham Eropa menghapus keuntungan awal 0,7% setelah laporan kerusuhan baru di Ukraina.
Di sisi lain China, konsumen terbesar di dunia dari berbagai komoditas termasuk emas, mengatakan pada hari Sabtu ekspornya jatuh tak terduga pada Februari. Kondisi ini mengayunkan neraca perdagangan menjadi defisit.
Advertisement