Liputan6.com, Banda Aceh Belasan aktivis yang tegabung dalam Gerakan Masyarakat Melawan Gelap (GEMERLAP) melakukan aksi damai di Simpang Lima, Banda Aceh terkait pemadaman listrik yang kerap melanda Aceh akhir-akhir ini.
"Pemadaman listrik di Aceh saat ini sudah membuat masyarakat sangat geram karena pemadaman listrik sudah di batas kewajaran. Hal ini bahkan membuat banyak masyarakat buntung tapi PLN malah untung," teriak Korlap aksi Abdul Azis di Banda Aceh, Selasa (11/3/2014).
Menurut dia, kerugian yang harus ditanggung warga Banda Aceh akibat pemadaman listrik di Aceh selama 15 hari mencapai Rp 1,4 miliar. Kerugian itu berasal dari kerusakan alat elektronik hingga terbakarnya 18 unit rumah.
"Perhitungannya yaitu 9.447 keluarga miskin dikalikan Rp 10 ribu per malam, itu setara Rp 94,47 per malam," jelas Abdul.
Abdul menuding pemerintah telah melakukan pemiskinan terhadap rakyat akibat ulah PLN. Dia juga menyayangkan sikap pemerintah Aceh yang terkesan diam melihat persoalan ini. Padahal imbas dari krisis listrik tersebut dapat mempengaruhi masuknya investor ke Aceh.
"Pemadaman dilakukan seenaknya setiap hari, tidak menentu waktu pagi, siang, malam terkadang sampai tiga jam listrik mati," ujarnya.
Advertisement