Sukses

Pasok Minyak ke RI, Irak Juga Minat Investasi Kilang Rp 90 Triliun

Perjanjian kerjasama peluang investasi antara Irak dan Indonesia telah disepakati kedua negara.

Liputan6.com, Kuta Ambisi Indonesia mengamankan pasokan minyak mentah dari luar negeri sebentar lagi terwujud. Pemerintah Indonesia dan Irak telah resmi menjalin kerjasama pasokan minyak mentah sekaligus pembangunan kilang minyak di tanah air.

Kepastian ini diperoleh setelah adanya penandatanganan kerjasama antara Direktor General of Midland Oil Company Irak, Delman N Abdullah dan Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Edy Hermantoro di Hotel Ramada Kuta, Bali, Selasa (11/3/2014). Penandatanganan kerjasama turut disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik.

Irak rencananya akan menanamkan modal untuk pembangunan kilang minyak dengan kapasitas sebanyak 300 ribu barel per hari. Untuk merealisasikan rencananya tersebut, Irak siap mengguyur dana hingga mencapai Rp 90 triliun.

Jero Wacik menjelaskan, kerjasama antara Indonesia dan Irak kali ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan di Jakarta antara dirinya dengan Wakil Perdana Menteri Irak. Kala itu, kedua pihak sepakat membuka pintu kerja sama yang hasilnya memberi kesempatan bagi Indonesia mengebor minyak dan memproduksi minyak di Irak. Pemerintah juga kembali menegaskan keseriusan Indonesia membangun kilang minyak di Tanah Air. 

"Paling tidak kita bisa buat 2 x 300 ribu barrel perhari, itu agak enak nanti ke depan. Lokasinya kita sediakan, salah satu kemungkinannya ada di Kalimantan Timur," kata dia.

Tak hanya Indonesia, peluang kerjasama juga ditawarkan Irak yang memiliki ladang minyak cukup besar. Para pemilik dana bahkan dibukakan pintu lebar untuk menanamkam modal di negara yang tengah kembali membangun usai porak-poranda akibat invasi negara-negara gabungan NATO.

Pertamina, kata Wacik, saat ini telah memiliki jatah 10% dari total produksi 500 ribu barel per hari di Irak.