Sukses

Kunjungi Dahlan, Ini Permintaan Menteri BUMN Papua Nugini ke RI

Menteri BUMN Papua Nugini, Hon Ben Micah menemui Menteri BUMN Dahlan Iskan pada Rabu pekan ini membahas soal listrik dan telekomunikasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mendapatkan kunjungan dari Menteri BUMN Papua Nugini, Hon Ben Micah pada Selasa sore ini, (11/3/2014). Dalam pertemuannya, ada tiga hal yang dibicarakan dan menjadi kesimpulannya.

Pertama, Papua Nugini meminta kepada Dahlan untuk mengalirkan listrik ke beberapa wilayah di Papua Nugini mengingat saat ini belum semua wilayah teraliri listrik, terutama di perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini.

"Begitu pembangkit listrik di Jayapura jadi, kirim listrik ke perbatasan daerah Papua Nugini. Kami rencanakan dulu pakai kabel 20 KV karena jaraknya dekat tidak sampai 20 kilometer dari pembangkit ke kota," kata Dahlan di kantornya, Selasa (11/3/2014).

Namun Hon Ben meminta untuk aliran listrik kemudian diperpanjang ke tiga kota di wilayah Papua Nugini yang total jarak mencapai 100 kilometer. Dahlan mengaku siap, namun ada beberapa hal yang mesti dibahas ulang secara teknis dan meilbatkan PLN.

Sementara untuk pembahasan kedua, mengenai rencana eksplorasi sumber gas alam yang ada di perbatasan dua negara, apakah pengeboran akan dilakukan di wilayah Indonesia atau di Papua Nugini.

"Ngebor dari tanah Indonesia dan Papua Nugini tidak ada persoalan, itu benar-benar di perbatasan, potensi cukup besar, bisa jadi gas di bawah tanah masuk ke Indonesia dan sana," jelas Dahlan.

Sedangkan hal ketiga yang dibicarakan adalah permintaan Papua Nugini untuk mengkoneksikan kabel Telkom ke wilayahnya. Hal itu dimaksudkan agar negara di sebelah timur Indonesia itu semakin terhubung dengan dunia Internasional.

"Soalnya dari Indonesia, nyambung ke Hongkong, Singapura, Australia, sudah terhubung. Kalau Sulawesi, Maluku, Papua Barat sudah terhubung, mereka minta dihubungkan ke Papua Nugini. Jadi cukup dari tanah Papua kita, dihubung ke Papua Nugini," pungkas mantan Dirut PLN itu.