Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelasana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) bekerjasama dengan Petronas Carigali menempatkan pekerja magang untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pekerja sektor hulu migas.
Dalam program tersebut SKK Migas menyalurkan 20 anak muda dijadikan pekerja magang yang bertugas sebagai operator produksi sejumlah perusahaan minyak seperti Petronas, Santos dan Kangean Energi Indonesia.
Meski masih berstatus magang pekerja tersebut memperoleh upah yang lumayan. Salah satunya, Devi Christian Novianto (21) yang mengaku mendapat uang saku Rp 4 juta per bulan. Dalam program magang yang berlangsung enam bulan itu, Devi tak hanya mendapatkan uang saku, tapi juga tunjangan lain.
"Kami belajar di situ, uang saku per bulan Rp 4 juta. Jika ditotal Rp 7 juta-Rp 8 juta," kata Devi saat menghadiri penutupan program pengembangan pekerja lintas kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Jakarta, Rabu (12/3/2014).
Lulusan Politeknik Negeri Semarang itu mengaku saat mengikuti program magang tersebut bertugas sebagai petugas pemeliharaan dan operasi di lapangan migas yang dikelola oleh Petronas Carigali.
"Bertugas sebagai operation, maintenance. Bagaimana caranya? Kami belajar disitu," ungkapnya.
Setelah selesai menjadi pekerja magang, Devi diangkat menjadi pekerja reguler dan akan ditempatkan di anjungan lepas pantai Kepodang, Jawa Tengah pada Agustus 2014.
Dalam menjalankan tugas sebagai pekerja magang, Devi bercerita pernah mengalami kejadian mistis saat bertugas malam menjaga mesin-mesin produksi yang sedang beroperasi.
Advertisement
"Shift malam, ada yang ngeri, mistis-mistis gitu waktu malam hari keliling plant. Kami harus siap keliling kalau ada apa-apa harus tahu," ceritanya.