Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) membuka penyelidikan terhadap kegiatan operasional produsen produk nutrisi dan penurun berat badan Herbalife.
Melansir laman BBC, Kamis (13/3/2014), penyelidikan terkait dugaaan perusahaan menerapkan model bisnis piramid, yaitu mendapat keuntungan dengan merekrut distributor baru, dan bukan penjualan.
Penyelidikan dimulai atas tudingan manajer investasi William Ackman. Selama ini, Ackman menjadi kritikus terbesar Herbalife dan pertama kali menuduh perusahaan ini melakukan skema bisnis piramid pada 2012.
Pekan ini Ackman menuduh cabang Herbalife di China melanggar undang-undang penjualan langsung di negara itu. China adalah salah satu pasar terbesar Herbalife dengan kenaikan angka penjualan mencapai 65% pada 2013.
Selama ini Herbalife mendapat dukungan investasi dari George Soros dan Carl Icahn. Icahn memiliki 17% saham Herbalife.
Atas tuduhan ini, pihak Herbalife menyangkalnya dan mengatakan akan bekerja sama penuh dengan penyelidikan FTC.
Namun saham perusahaan tercatat jatuh 16% pada Rabu (12/3/2014) meski kemudian berhasil bangkit dan mengakhiri perdagangan dengan penurunan 7% di hari yang sama.
"Herbalife menyambut baik penyelidikan ini terutama karena banyak sekali informasi salah yang beredar di pasar," kata perusahaan itu dalam pernyataan tertulis.
Advertisement
Â