Sukses

Survei: Warga Malaysia Lebih Percaya Bank Ketimbang RI

Dari 43 negara di dunia ini menunjukkan tingkat kepercayaan nasabah secara global mencapai 33% terhadap perbankan dunia.

Liputan6.com, Jakarta Ernst & Young (EY) Indonesia menyebut dari hasil surveinya menemukan tingkat kepercayaan nasabah terhadap industri perbankan kembali meningkat setelah mengalami keterpurukan drastis dalam beberapa tahun terakhir ini.

Hal ini terjadi di Indonesia dan negara lain yang tercatat mengalami pertumbuhan kepercayaan signifikan di 2013.

Berdasarkan survei tersebut, dari 1.504 responden di Indonesia sebanyak 57% sangat mempercayai perbankan nasional dalam kurun waktu 12 bulan. Sedangkan 41% mengaku sama saja dan 2% responden kurang percaya.

Sedangkan tingkat kepercayaan nasabah Malaysia jauh lebih tinggi sebesar 61% dari total 504 responden yang disurvei. Lalu disusul Vietnam sebesar 42% dari 776 responden dan China sebesar 39% dari 2.776 responden.

"Peningkatan kepercayaan yang melampaui lebih dari 50% antara Malaysia dan Indonesia, mungkin karena bank di negara berkembang tahan terhadap krisis," ujar Partner Assurance Services EY, Danil Setiadi Handaya di acara EY Global Consumer Banking Survei di Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Survei yang melibatkan 32 ribu responden dari 43 negara di dunia ini menunjukkan, tingkat kepercayaan nasabah secara global mencapai 33% terhadap perbankan dunia.

Nasabah, kata Global Assurance Leader Banking and Capital Market EY Keith Pogson mengaku puas dengan layanan perbankan yang diberikan, seperti perbaikan dalam transaksi bisnis, kemudahan akses, dan pemberian layanan tambahan.

"Kepercayaan nasabah terhadapi perbankan ritel meningkat di tahun yang penuh tantangan bagi industri perbankan. Ini sebagai dampak dari pertumbuhan ekonomi yang pesar di wilayah Asia Pasifik," ujar dia.

Dia mengaku, kembalinya tingkat kepercayaan nasabah terhadap perbankan karena masyarakat masih mempercayakan bank sebagai tempat yang paling aman untuk menyimpan uangnya.

"Bank masih menjadi pilihan orang berinvestasi, karena tidak melulu mereka pilih yang berisiko seperti reksa dana dan saham. Apalagi bank juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jadi bank masih diuntungkan dan bisa menjaga dana simpanan banknya," tukas Danil.

Video Terkini