Liputan6.com, Kuta Dalam hal ketersediaan infratruktur, Indonesia ternyata jauh tertinggal dengan negara lain sesama anggota ASEAN. Hal ini menjadi ancaman bagi Indonesia saat bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Kepala Badan Pengkajian dan Kebijakan Mutu Iklim Industri (BPKIMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Arryanto Sagala mengatakan bahwa dari 155 negara, Indonesia menduduki peringkat 85 dalam ketersediaan infrastruktur.
Sedangkan negara ASEAN lain yang menjadi pesaing terdekat Indonesia seperti Filipina dan Thailand masing-masing berada pada urutan 62 dan 44.
"Ketersediaan infrastruktur kita kalah dengan Filipina dan Thailand dalam hal ini," ujarnya pada Workshop Pendalaman Kebijakan Industri untuk Wartawan di Kuta, Bali, Jumat (14/3/2014).
Salah satu ketersedian infrastruktur yang dianggap masih kurang seperti pelabuhan. Masih buruknya infrastruktur pada pelabuhan ini membuat biaya logistik di Indonesia lebih tinggi dibanding negara lain.
"Infrastuktur di dalam negeri seperti pelabuhan masih sangat minim, dampaknya proses arus barang yang akan masuk dan keluar dari dalam negeri menjadi terhambat dan biaya logistik semakin membengkak," lanjutnya.
Dia menilai, jika hal semacam ini tidak segera diatasi, maka pada investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia akan memilih untuk negara seperti Filipina dan Thailand.
"Thailand memiliki infrastruktur yang sangat memadai seperti pelabuhan dan didukung dengan tersedianya kawasan industri yang memadai. Hal ini menjadi daya tarik bagi investor," tandasnya.