Sukses

Harga Emas Susut Usai Krimea Gelar Referendum

Harga emas beringsut turun setelah berlangsungnya referendum di Krimea.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas beringsut turun setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa dipastikan hanya melakukan langkah yang sedikit untuk turun tangan mencegah langkah pencaplokan Rusia atas Krimea, Ukraina.

Harga emas untuk pengiriman April, turun US$ 6,10 per ounce, atau 0,4% menjadi US$ 1.372,90 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Logam mulia mencapai harga tertingginya  dalam enam bulan menjadi US$ 1.388,40 per ounce pada pekan lalu.

"Semua orang ingin memahami apa yang akan dunia lakukan tentang situasi Ukraina, dan sekarang yakin mereka tidak akan melakukan apa-apa," kata James Cordier dari Liberty Trading Group melansir laman news.com.au, Selasa (18/3/2014).

Pada hari Minggu, dalam satu referendum yang terlihat tergesa-gesa, sebesar 97% pemilih di Krimea mendukung wilayahnya unifikasi dengan Rusia.

Amerika Serikat dan Uni Eropa langsung menyatakan jika referendum yang digelar ilegal. Sanksi pun tampaknya akan segera diberlakukan terhadap Rusia dan Pejabat Krimea.

Namun, sanksi kemungkinan terkait dengan hubungan ekonomi antara Rusia dan Barat.

Emas telah bergerak lebih tinggi dalam beberapa minggu terakhir. Para investor menebar pembelian aset di tengah kekhawatiran tentang ekonomi AS dan krisis yang meningkat di Eropa Timur.

Beberapa pedagang melihat emas sebagai lindung nilai sehingga karena ketidakpastian politik dan ekonomi. Hal ini yang membuat harga emas terjaga.

Produksi industri AS  pada Februari yang lebih baik ikut mendorong investor menjual logam mulianya.

Emas telah diuntungkan dalam beberapa bulan terakhir karena keraguan tentang kekuatan pemulihan ekonomi AS.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini