Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyoroti target penerimaan pajak tahun ini Rp 1.110 triliun sangat berat dicapai pemerintah. Alasannya karena kondisi global belum sepenuhnya pulih dan mengalami perbaikan signifikan.
"Saya rasa berat. Saya tahu pajak menjadi salah satu harapan pemerintah, tapi berat lah kalau semua dibebani ke kami," ungkap Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani di acara Public Seminar & Soft Launch The ASEAN Economic Community di Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Seperti diketahui, pemerintah terus mengejar target penerimaan pajak 2014 melalui berbagai cara, termasuk menyisir lebih dalam pajak pengusaha hotel dan restoran di DKI Jakarta, rencana membuka akses data nasabah bank serta lainnya.
"Bukan kami rela atau tidak tapi kalau banyak cost-cost doing business yang justru mengalami kenaikan, akan menambah biaya yang menjadi beban pengusaha. Kami tidak menginginkan hal itu," jelas dia.
Shinta mengakui, perusahaan akan lebih nyaman apabila tertutup dari pajak. Namun pajak menjadi elemen pemerintah untuk menggenjot target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kami ingin fair, minta timbal balik dari pemerintah seperti apa. Apakah itu insentif atau lainnya. Jadi jangan hanya memikirikan sektor pajak atau satu sektor saja," terangnya.
Dia optimistis, pengusaha tetap akan melakukan ekspansi dan pengembangan meski menghadapi tahun politik.
"Kita harus konsolidasi, jangan terlalu agresif, lebih hati-hati dan mawas diri dalam melakukan pengembangan. Sebab likuiditas yang ada di pasar saat ini membuat pengusaha sedikit kesulitan," tandas Shinta.
Target Pajak Rp 1.110 Triliun, Apindo: Jangan Bebani Pengusaha
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyoroti target penerimaan pajak tahun ini Rp 1.110 triliun sangat berat dicapai pemerintah.
Advertisement