Liputan6.com, New York Harga minyak mentah dunia naik ke zona tertinggi dalam dua pekan, setelah dirilisnya data manufaktur AS yang menguat dan melonggarnya ketegangan di Ukraina.
Melansir laman Associated Press, minyak mentah AS untuk pengiriman April naik US$ 1,62 menjadi US$ 99,70 per barel di New York Mercantile Exchange, Rabu (19/3/2014). Itu merupakan kenaikan terbesar minyak sejak 3 Maret.
Minyak mentah Brent, yang digunakan untuk menetapkan harga varietas minyak mentah internasional, naik 55 sen menjadi US$ 106,79 per barel di bursa ICE Futures di London.
Data dari Federal Reserve menunjukkan data keluaran pabrik AS naik pada bulan Februari dan menjadi yang tercepat dalam enam bulan setelah gangguan dari cuaca musim dingin yang parah. Itu menjadi pertanda baik bagi permintaan minyak di negara dengan perekonomian terbesar dunia.
Harga minyak juga sangat didukung lingkup sempit sanksi AS dan Uni Eropa terhadap Rusia untuk intervensi di Krimea, Ukraina.
Pada hari Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian untuk mencaplok Krimea tetapi negaranya tidak berusaha untuk mengambil alih bagian lain dari Ukraina.
Statistik pada pekan yang berakhir 14 Maret diharapkan menunjukkan adanya kenaikan 2,6 juta barel dalam stok minyak mentah dan penurunan 1,6 juta barel dalam stok bensin, ,enurut survei analis oleh Platts, badan informasi energi McGraw-Hill Cos.