Sukses

Hatta: Harga BBM Bukan Ditentukan Bank Dunia

"Belum ada pembicaraan dengan Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral, apakah akan menaikkan harga BBM subsidi atau tidak"

Liputan6.com, Jakarta Usulan Bank Dunia agar pemerintahan baru menyesuaikan harga subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 8.500 per liter ditanggapi dingin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa. Dia mengaku, pemerintah harus menjaga fiskal Indonesia akibat pembengkakan subsidi BBM.

"Belum ada pembicaraan dengan Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) apakah akan menaikkan harga BBM subsidi atau tidak. Tapi yang jelas yang menentukan kenaikan harganya berapa itu kita, bukan Bank Dunia," cetus dia saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Hatta mengakui pemerintah memang harus bekerja keras untuk menjaga kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari melebarnya defisit fiskal. Salah satu pemicunya berasal dari subsidi BBM dan fluktuasi harga minyak.

"Jangan dibiarkan defisit makin lebar lebih dari 3% dari akibat pembengkakan subsidi BBM dan fluktuasi harga minyak. Kita perlu manage, tapi jangan tanya saya dulu caranya bagaimana," paparnya.

Pemerintah hingga saat ini masih mematok rata-rata harga minyak mentah berada di kisaran US$ 106 per barel.

"Volume BBM subsidi harus dijaga, jadi harus dibatasi. Mana RFID, mana pengendalian? Omong doang, capek kalau omong doang," tandas dia.

Video Terkini