Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I saat ini kembali melakukan perhitungan terhadap anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
Corporate Secretary PT Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha mengatakan, salah satu penyebab perhitungan terhadap anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan bandara adalah kenaikan nilai sewa pemanfaatan lahan.
Kenaikan ini seiring keluarnya aturan dari Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan nomor S-47/MK.6/2014 tentang Persetujuan Kerjasama Pemanfaatan Sebagian Barang Milik Negara (BMN) berupa Tanah pada Kementerian Pertahanan.
"Proposal kami pada Mei 2012 Rp 90 ribu per meter persegi, sedangkan saat ini menjadi Rp 438 ribu per meter persegi. Ini bersumber dari NJOP tanah keras, nilai jomplang sekali. (Setelah dicek ulang) Memang ada peningkatan Rp 90 ribu ke Rp 128 ribu per meter persegi. Padahal 90% lahan yang dipakai itu tanah rawa. Itu enggak logis disamakan dengan tanah keras," ujar Farid, saat berbincang wartawan di NAM Center, Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/3/2014).
Farid menjelaskan, belum lagi nilai investasi yang dihitung sebesar Rp 1,1 triliun harus ditambah akibat perubahan nilai kurs rupiah.
"Nilai investasi yang Rp 1,1 triliun juga harus disesuaikan dengan kenaikan dolar. Ini nggak semudah pengembangan bandara di Bali dan Surabaya. Ini diperlukan Rp 1,5 triliun," kata Farid.
Sementara itu, untuk mengembalikan nilai investasi yang melonjak tersebut, Farid juga menilai tidak layak jika dibebankan kepada penumpang dengan menaikkan harga pajak bandara tersebut. Namun hal ini masih dipertimbangkan.
"Kami optimis tarifnya airport tax itu bisa sampai Rp 95 ribu, tapi paling tinggi saja Rp 40 ribu di Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta)," ujar Farid.
Meski demikian, Farid meyakini setelah permasalahan lahan ini selesai dan proyek pengembangan akan selesai dalam 2 tahun.
"Saat ini kapasitas penumpangnya 800 ribu orang, tapi jumlah penumpangnya mencapai 3,5 juta orang per tahun. Kami mau kembangkan sampai 4 juta penumpang. Bandara kalau mau untung malah harus sampai 5 juta," tandasnya.
Advertisement