Sukses

PLTGU Beroperasi, Krisis Listrik Sumbagut Berangsur Pulih

PLTGU Belawan GT 2.2 sudah beroperasi kembali pada Selasa malam (18/4) dan memasok listrik ke sistem Sumbagut sebesar 145 MW.

Liputan6.com, Jakarta Krisis listrik yang sempat melanda kawasan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) pelan-pelan segera berakhir. PT PLN (Persero) menyatakan telah kembali mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan Gas Turbin (GT) 2.2.

Kembali aktifnya pembangkit listrik tersebut diharapkan bisa mengurangi krisis listrik yang terjadi di sejumlah kota di Sumbagut.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN (Persero), Bambang Dwiyanto, mengatakan PLTGU Belawan GT 2.2 sudah beroperasi kembali pada Selasa malam (18/4). Pasokan listrik bahkan sudah mengalir ke sistem Sumbagut dengan kapasitas mencapai 145 MW.

Proses perbaikan sendiri sudah berlangsung setelah minggu lalu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin unit 1 dan PLTU Belawan unit 3 selesai masa perbaikan dan beroperasi kembali.

"PLN terus berupaya mengatasi kekurangan pasokan listrik di sistem kelistrikan Sumbagut," kata Bambang dalam laporan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Bambang menambahkan, selama beberapa bulan terakhir PLTGU Belawan GT 2.2 menjalani pemeliharaan cukup besar (life time extention/LTE) karena telah beroperasi lebih dari 100 ribu jam non stop.

"Selama tiga hari ke depan GT 2.2 Belawan akan menjalani reliability run test sebelum nantinya beroperasi reguler," tuturnya.
 
Menurut Bambang, tambahan pasokan listrik tersebut memang belum mampu menjadikan sistem kelistrikan di Sumbagut benar-benar aman.

Kondisi ideal dalam suatu sistem kelistrikan bisa dicapai bila sistem tersebut memiliki cadangan daya 30% dari beban puncak. Beban puncak sistem kelistrikan Sumbagut kini mencapai 1.700 MW.

"PLN terus berupaya mencapai kondisi tersebut melalui berbagai upaya penyelesaian proyek-proyek pembangkitCadangan, jaringan transmisi dan gardu induk. Saat ini PLN juga sedang menyelesaikan pembangunan PLTU Pangkalan Susu  dan jaringan transmisi pendukungnya," pungkasnya.

Video Terkini