Liputan6.com, Jakarta Bermodalkan uang pinjaman dari sang paman saat berusia 20 tahun, Aliko Dangote berhasil menjadi orang terkaya di negara kelahirannya, Nigeria. Dangote mendirikan sebuah kerajaan bisnis di tanah kelahirannya yang terkenal miskin tersebut.
Sosok yang dikenal rendah hati ini akhirnya mampu mencetak kekakayaa hingga US$ 25 miliar atau Rp 285,9 triliun (kurs: Rp 11.436/US$) awal tahun ini. Berkat hartanya itu, dia mampu mencetak prestasi luar biasa dengan menjadi pria kulit hitam pertama yang menembus jajaran 25 miliarder terkaya di dunia.
Hartanya bahkan melebihi total kekayaan orang terkaya di Rusia dan India. Dengan kemampuan bisnis yang sempat membuat banyak profesor merasa iri padanya, Dangote diprediksi mampu menjadi konglomerat yang jauh lebih kaya daripada bos Google, Sergey Brin.
Sejauh ini, Dangote Group miliknya mampu mengekspor 400 ribu metrik ton gula per tahun dan mampu menutupi 70% kebutuhan penduduknya. Dia juga menjadi pemasok gula untuk perusahaan minuman global seperti Coca Cola, Pepsi Cola and Seven-Up di Nigeria.
Dangote Group mengekspor kain, coklat, ikan, gula, semen dan sejumlah komoditas lainnya ke berbagai negara. Berikut lika-liku kehidupan Dangote dan kerajaan bisnisnya seperti dikutip dari Forbes, Leadership.ng, dan Naijan.com, Kamis (20/3/2014):
Aliko Dangote, bangun bisnis dari uang pinjaman sang paman
Aliko Dangote, bangun bisnis dari uang pinjaman sang paman
Aliko Dangote merupakan miliarder kulit hitam yang lahir pada 10 April 1957. Dangote dikenal sebagai anak emas dalam siklus bisnis Nigeria mengingat bakat pengusaha dalam dirinya tumbuh sejak masih kecil.
Darah pengusaha memang mengalir dalam diri Dangote. Kakeknya, Alhaji Aliko Dangote merupakan pengusaha komoditas di lingkungan tempat tinggalnya. Sementara ayah dan pamannya juga memiliki bisnis yang dikelola bersama.
Pada usia delapan tahun dia telah membantu sang kakek menjual gula pada tetangga sekitar. Dari pamannya, dia lantas memberinya modal kecil agar Dangote bisa memulai bisnis sendiri.
Dangote lantas mendirikan bisnis sendiri di Kano, Nigeria dengan menjual sejumlah komoditas dan menyediakan pasokan kebutuhan sehari-hari. Dia lantas pindah ke Lagos pada 1977 dan menggelar perdagangan semen dan sejumlah komoditas lain seperti gula.
Advertisement
Mendirikan perusahaan perdagangan, Dangote Group
Mendirikan perusahaan perdagangan, Dangote Group
Pada 1981, didorong dengan serangkaian kesuksesan dan peningkatan aktivitas bisnis, Dangote lantas menggabungkan dua perusahaannya. Begitu pula dia menggabungkannya dengan sejumlah perusahaan lain yang lantas dikenal dengan sebutan Dangote Group.
Perusahaan tersebut kini mengelola berbagai jenis bisnis manufaktur dengan tingkat pendapatan yang terhitung tinggi. Bayangkan saja, Dangote Textile dan Nigeria Textiles Mills Plc mampu memproduksi 120 ribu meter kain setiap hari.
Penyulingan gula yang terletak di pelabuhan Apapa, Lagos milik Dangote Sugar juga mampu memproduksi 700 ribu ton gula per tahun. Perusahaan gulanya dikenal sebagai yang terbesar di Afrika. Dangotejuga memiliki pabrik pengolahan gula berkapasitas 100 ribu ton di Jigawa State.
Selain perusahaan gula dan tekstil, Dangote Group juga terkenal karena bisnis semen yang dikelolanya. Dangote juga mencatatkan namanya sebagai salah satu pemilik modal di National Salt Companya di Ogum State.
Orang kulit hitam pertama yang masuk 25 besar miliarder terkaya dunia
Orang kulit hitam pertama yang masuk 25 besar miliarder terkaya dunia
Tiga komoditas yang menjadi sumber terbesar kekayaan Dangote adalah semen, terigu dan gula. Berkat berbagai kegiatan bisnis di tiga komoditas tersebut, Dangote berhasil menjadi orang terkaya di Afrika dan pada 2008 sukses menembus jajaran miliarder terkaya dunia versi Forbes.
Bahkan tahun ini, Dangote mampu menjadi miliarder kulit hitam pertama yang mencatatkan namanya di daftar 25 orang terkaya dunia. Dangote juga dikenal sebagai miliarder terkaya di Afrika berkat total kekayaannya yang mencapai US$ 25 miliar atau Rp 285,9 triliun (kurs: Rp 11.436/US$).
Â
Alhasil, dia berhasil menduduki peringkat ke-23 sebagai orang terkaya di dunia. Sebagian besar kekayaannya juga diperoleh dari 93% saham Dangote Cement senilai US$ 19,5 miliar. Tak hanya itu, dia juga menjadi pemilik saham di sejumlah perusahaan besar seperti Zenith Bank, UBA Group dan Dangote Flour.
Advertisement
Hartanya lebih banyak dari orang terkaya Rusia
Hartanya lebih banyak dari orang terkaya Rusia
Berbagai aktivitas bisnis yang dikelola pria berusia 56 ini mampu membuatnya jauh lebih kaya dibandingkan orang terkaya Rusia, Alisher Usmanov yang hartanya bernilai US$ 18,3 miliar. Dangote juga tercatat jauh lebih mapan daripada orang terkaya India, Lakshmi Mittal.
Â
Dengan segala kemampuan bisnisnya, Dangote diprediksi mampu mengejar total kekayaan para miliarder ternama asal Amerika Serikat (AS) seperti Larry Page dan Sergey Brin. Melonjaknya harga saham Dangote Cement menjadi salah satu pemicu meningkatnya kekayaan pria berkulit hitam tersebut.
Â
Dangote pertama kali menembus daftar miliarder terkaya versi Forbes pada 2008 dengan total kekayaan sebesar US$ 3,3 miliar. Sementara itu, dalam setahun terakhir hingga saat ini, Dangote telah berhasil meningkatkan kekayaannya hingga 30%.
Orang terkaya di negeri miskin yang dikenal rendah diri
Orang terkaya di negeri miskin yang dikenal rendah diri
Dangote merupakan pria yang terjun ke dalam bisnis perdagangan komoditas termasuk ekspor, impor, dan manufaktur. Sebagai orang terkaya di Nigeria, negara yang dikenal miskin, Dangote terkenal sangat murah hati.
Bos bisnis properti ini dikenal sebagai orang yang rendah diri meski memiliki kekayaan hingga triliunan rupiah. Sementara fokus bisnisnya sejauh ini di fokuskan ke sektor pangan, pakaian dan transportasi.
Pria berkulit hitam ini juga dikenal sangat cerdas dan memiliki kemampuan manajerial yang sangat tinggi. Bahkan kabarna, kemampuan pengelolaan bisnis Dangote sempat membuat sejumlah profesor di universitas asing ternama merasa iri padanya.
Advertisement