Sukses

Bank Mandiri Bantu Semen Gresik Beli Mesin Rp 1,4 Triliun

Semen Indonesia tengah berupaya mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar semen di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mandiri Tbk memberikan pinjaman senilai Rp 1,4 triliun dalam bentuk letter of credit (LC) atau fasilitas non cash loan kepada anak usaha PT Semen Indonesia Tbk, PT Semen Gresik. Bantuan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan membantu membangun pabrik berkapasitas 3 juta ton semen per tahun.

Direktur Utama PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto mengungkapkan pemberian fasilitas pendanaan ini merupakan bagian dari bentuk sinergi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kerjasama di bidang finansial dengan Bank Mandiri ini dapat mendukung ekspansi Semen Indonesia melalui peningkatan kapasitas produksi di salah satu anak usaha yakni Semen Gresik. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi permintaan semen nasional yang terus meningkat setiaptahunnya," ungkap Dwi di kantornya, Jakarta, Jumat (21/3/2014).

Selain perjanjian pendanaan, Bank Mandiri juga menandatangani Corporate Guarantee oleh PT Semen Indonesia sebagai jaminan atas dukungan induk kepada anak perusahaannya.

Fasilitas pendanaan dari Bank Mandiri berjangka waktu 42 bulan. Fasilitas tersebut akan digunakan untuk kelancaran proyek pembangungan pabrik semen baru di Kabupaten Rembang Jawa Tengah dengan kapasitas 3 juta ton semen per tahun.

Dwi mengungkapkan pertumbuhan kebutuhan semen pada tahun ini masih bertahan di kisaran 6%, atau mencapai 63 juta ton. Meski diakuinya, terjadi penurunan permintaan semen dalam dua bulan pertama 2014.

“Perseroan akan selalu melakukan penambahan kapasitas produksi secara terukur, hal ini merupakan salah satu strategi Perseroan untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader di industri semen nasional,” tambah Dwi Soetjipto

Semen Indonesia tahun ini menargetkan mampu meningkatkan kapasitas produksi menjadi 31,8 juta ton dan naik menjadi 40 juta ton pada 2017. Pemenuhan target tersebut akan ditunjang dengan beroperasinya Pabrik Rembang dan Indarung VI yang masing-masing berkapasitas 3 juta ton.