Liputan6.com, Jakarta Jumlah lahan pertanian yang produktif di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami penyusutan. Kementerian Pertanian mencatat penyusutan lahan produktif yang telah beralih ungsi mencapai 50 ribu-70 ribu hektare (ha) per tahun.
Ironisnya, pemerintah hanya sanggup menciptakan lahan baru hanya berkisar 20 ribu ha-40 ribu ha per tahunnya. Untuk itu, Perum Bulog mengaku akan turut serta dalam rangka terus meningkatkan peningkatan lahan-lahan produktif setiap tahunnya di Indonesia.
Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengaku telah memiliki cara untuk membantu pemerintah dalam penciptaan swasembada pangan melalui perluasan lahan pertanian produktif.
"Untuk membantu hal itu kita ada pemberian faasilitas kredit bagi para petani, kita sudah jalan di tahun yang kedua, total Rp 5 miliar itu untuk 1.000 hektare lahan," kata Sutarto yang ditulis Sabtu (22/3/2014).
Sutarto menjelaskan pemberian fasilitas kredit ini sudah dilakukannya sejak 2012. Pada periode pertama, Bulog telah menyalurkan kredit ketahanan pangan sebanyak 500 ha kepada para petani di Sumatera Selatan.
"Yang pertanian NPL-nya nol lho itu, kedua ini masih jalan. Kami sebenarnya juga mereplikasikan ke daerah lain," jelasnya.
Lebih lanjut menurut Sutarto, pemberian modal ini dinilainya merupakan hal utama mengingat modal akan sangat mempengaruhi produktifitas pertanian.
Tidak hanya itu, Bulog mengaku selain dari pemberian kredit tersebut juga dibarengi dengan memberikan pendampingan bagi para petani yang dimana pendamping berasal dari Teknisi dari Kementerian Pertanian.
"Tahun ini target kita tambah 200 ha lagi, tapi tidak semua mengunakan kredit tadi, kita seleksi nantinya, tapi pembinaan tetap," pungkas Sutarto.