Liputan6.com, Jakarta Pada pertengahan Januari 2014, Grup Bakrie telah membeli saham jejaring sosial, Path senilai US$ 25 juta atau Rp 304 miliar. Lalu apa yang mendorong Bakrie memutuskan berinvestasi di Path?
CEO Bakrie Group, Anindya Bakrie mengaku minatnya menanamkan uang di jejaring sosial, Path muncul saat ditawari teman semasa kuliah di di California, Amerika Serikat.
"Temen semasa kuliah saya sebenarnya yang menawari saya investasi di aplikasi Path ini," kata Anindya ketika menjadi pembicara seminar umum dengan tema 'Peningkatan SDM Yang Berkualitas Melalui Program Pendidikan Tinggi di AS' Yang Bermutu dan Terjangkau, di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Sabtu (22/3/2014).
Tidak hanya memberi saran, teman itu dikatakanya juga mengajari bagaiman cara mengembangkan aplikasi jejaring sosial ini di Indonesia mengingat masyarakat Indonesia gemar menggunakan aplikasi jejaring sosial, layaknya twitter dan Facebook.
"Mereka bilang bagaimana meningkatkan dan menggunakan aplikasi ini di Indonesia. Kita lihat Indonesia akan menjadi kiblat aplikasi ini," tegas Pria kelahiran 10 November 1974 itu.
Dia menjelaskan apa yang ia lakuikan ini tidak terlepas dari kemauannya untuk meningkatkan relasinya tidak hanya di dalam negeri melainkan dari luar negeri juga.
Pemilik VivaNews ini berharap suatu saat nanti akan ada orang Indonesia yang dapat mengikuji jejaknya sebagai pemilik salah satu pemilik media sosial.
"Masyarakat kita itu senang dengan social media dan saat ini masyarakat Indonesia merupakan pengguna Path terbesar kedua di dunia," pungkasnya.