Liputan6.com, Jakarta - Produk olahan daging sapi mulai menjamur di pasar ritel maupun tradisional Indonesia. Tapi tahukah Anda bila produk olahan, seperti sosis dan sebagainya itu merupakan produk impor dari beberapa negara.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Liputan6.com, Minggu (23/3/2014) menunjukkan, impor makanan curah seperti sosis dan produk olahan daging dalam wadah kedap udara datang dari lima negara. Negara-negara itu antara lain, Singapura, Malaysia, Australia, Amerika Serikat (AS) dan Prancis.
Sepanjang 2013, total nilai pasokan sosis dan produk olahan daging dari lima negara tersebut tercatat sebesar US$ 3,32 juta dengan berat 1,44 juta kilogram (kg). Dari jumlah ini, Prancis menjadi negara pemasok terbesar sosis dan produk olahan daging ke Indonesia dalam wadah kedap udara dengan nilai US$ 1,22 juta dan berat 566,75 ribu kg.
Â
Sedangkan Malaysia membuntuti Prancis dengan nilai impor sebesar US$ 1,20 juta dan berat 554,97 ribu kg pada tahun lalu. Posisi ketiga pemasok terbesar sosis dan produk olahan daging ke Indonesia adalah Singapura yang mengimpor seberat 272,07 ribu kg dengan nilai US$ 763,37 ribu.
Sedangkan AS dan Australia menempati urutan nomor empat dan lima sebagai negara pengimpor sosis dan produk olahan daging ke Tanah Air. Nilai impor dari masing-masing negara itu sebesar US$ 93,61 ribu dan US$ 37,58 ribu seberat 31,90 ribu kg serta 17,41 ribu kg.
Sementara data BPS terbaru melaporkan, nilai impor sosis dan produk olahan daging pada Januari 2014 sebesar US$ 481,29 ribu dan berat 215,99 ribu kg.
Di periode ini, negara pemasoknya adalah Malaysia senilai US$ 335,35 ribu dan berat 153,47 ribu kg. Selanjutnya Prancis senilai US$ 100,29 ribu dan berat 47 ribu kg. Sedangkan AS mengimpor seberat 15,52 ribu kg sebesar US$ 45,66 ribu.
RI Impor Sosis dari Malaysia dan Prancis
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan,produk olahan daging seperti sosis sebagian besar diimpor dari lima negara.
Advertisement