Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Gas (Pertagas) membukukan laba bersih US$ 158,84 juta atau setara Rp 1,9 triliun sepanjang 2013, atau naik 29% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,21 triliun.
Direktur Utama Pertagas Hendra Jaya mengatakan, untung yang diraup anak perusahaan PT Pertamina (Persero) terus tumbuh, dari Rp 198 miliar pada 2009, lalu Rp 555 miliar pada tahun berikutnya dan Rp 808 miliar di 2011.
“Selama lima tahun terakhir laba Pertagas tumbuh secara signifikan, dengan kinerja perusahaan yang sehat kategori AA, dan semakin mengokohkan tekad kami memenangkan kompetisi dalam bisnis gas,” kata Hendra,di Jakarta, Senin (24/3/2014).
Optimisme ini juga terlihat pada pendapatan perusahaan. Pada tahun 2013, Pertagas meraup pendapatan US$ 615,46 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun, meningkat 54% dibanding tahun sebelumnya Rp US$ 400,22 juta.
Baca Juga
Peningkatan pendapatan Pertagas 2013 ini diperoleh dari pendapatan niaga gas yang meningkat lebih dari 65% sebesar US$ 246,28 juta dari US$ 149,47 juta pada 2012. Dalam niaga gas Pertagas mampu melakukan realisasi sebesar 33.866 miliar british thermal unit (bbtu) pada 2013, naik dari 23.070 bbtu.
“Ini merupakan hasil dari upaya Pertagas mengembangkan pasar, misalnya peningkatan penjualan untuk industri di Jawa Barat dan Jawa Timur, serta industri pupuk di Sumatera Selatan,” ungkap Hendra.
Pendapatan lainnya yang diperoleh dari transportasi gas, transportasi minyak dan gas terproses juga meningkat. Perkembangan yang cukup positif terlihat pada pendapatan perusahaan yang berasal dari penjualan elpiji dan lean gas yakni US$ 87,68 juta pada 2013, naik signifikan 483,82% dari tahun 2012 yang hanya mencapai US$ 15,02 juta.
"Ini membuktikan bahwa Pertagas mampu mengembangkan bisnis sebagaimana layaknya perusahaan nasional lainnya," pungkasnya.
Advertisement