Liputan6.com, Palu - Harga tomat mengalami tren penurunan di Palu, Sulawesi Tengah. Hal itu karena stok panen di tingkat petani melimpah.
Tidak hanya pengecer yang mengalami penurunan harga tomat, di tingkat pengepul, harga tomat anjlok mulai harga Rp 750-Rp 1.000 per kilo gram (kg) dalam sepekan. Edi (43), salah seorang pengecer tomat di pasar sentral Inpres Manonda Palu menuturkan, harga tomat jatuh karena stok tomat melimpah di tingkat petani.
Baca Juga
Menurut Edi, stok melimpah itu membuat sejumlah petani rela membiarkan tanamannya tersebut membusuk dan tak kunjung di panen. Para petani enggan memanen bila kenyataan harus tetap merugi.
Advertisement
"Kurun sepekan terakhirlah tomat murah sekali begini harga jualnya di pasaran. Dari Rp 1.000 hingga Rp 750 per kgnya," ujar Edi kepada Liputan6.com di Palu, Selasa (25/3/2014) pagi.
Harga tomat sempat mengalami kenaikan dengan harga Rp 5.000. Bahkan harga tomat sempat naik tiga kali lipat dengan harga Rp 20.000 per kilo gram (kg). Jaya (28), salah satu pengepul tomat menuturkan, harga tomat sempat mahal karena musim hujan dan masa panen belum tiba.
"Lalu karena musim hujan dan panen di petani belum masanya makanya harga tomat di pengecer maupun pengepul mahal," tutur Jaya yang ditemui di sentra pengepulan sayur-mayur Jalan Tolambu, Kecamatan Palu Barat, Sulawesi Tengah.
Dia mengaku, harga tomat yang terus mengalami penurunan karena kebanjiran stok, oleh karena itu, pihaknya lebih memilih berhenti sementara mengepul tomat dari petani.
"Mau tidak mau sementara harus berhenti mengepul dan menunggu stok yang masih ada habis terjual di pengecer, sambil menunggu harga tomat normal kembali," tandas dia.
Disinyalir harga tomat di sejumlah pasaran lokal masih akan terus merosot. Hal itu karena masa panen petani di Sidera, Kabupaten Sigi dan Napu, Kabupaten Poso yang merupakan dua kabupaten penyuplai terbesar sayur-mayur khusus tomat masih akan terus berlangsung.
Bahkan, pengecer tomat lainnya menduga merosotnya harga jual tomat itu masih akan terus berlangsung hingga beberapa pekan ke depan.
"Bisa jadi akan seperti itu, apa lagi petani di Sigi dan Poso baru saja masuk dalam masa panen besar-besaran," ungkap Erna pengecer tomat lainnya.