Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mengakui Indonesia tak membangun kilang minyak mentah baru selama belasan tahun.
Persisnya sejak Soeharto lengser sebagai Presiden kedua pada 1998. Namun beragam upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kilang minyak lama.Â
"Sebetulnya kalau membangun kilang minyak baru dan utuh memang belum, tapi kita banyak lakukan program lain di kilang minyak lama," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa (25/3/2014) malam.Â
Â
Program tersebut, lanjut dia, semacam revitalisasi atau upgrading di beberapa kilang minyak yang tersebar di Indonesia. Contohnya di kilang minyak daerah Cilacap, Dumai, Balikpapan dan sebagainya.Â
Â
"Itu semacam bangun kilang juga yang gunanya untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi kilang minyak. Bahkan kilang di Cilacap sudah dalam proses pemecahan hydro karbon sehingga bisa menghasilkan bahan bakar minyak (BBM)," jelasnya.Â
Â
Meski enggan menjawab mandeknya pembangunan kilang karena Undang-undang (UU) Migas, Hatta menegaskan bahwa saat ini Indonesia membutuhkan kilang minyak mentah baru dengan kapasitas 300 ribu barel per hari.Â
Â
"Sepanjang tidak ada larangan membangun kilang, bangun saja. Pertamina pun tidak dilarang garap kilang walaupun secara eksplisit tidak diwajibkan. Intinya kita perlu bangun kilang," tandas dia.