Liputan6.com, Jakarta Peresmian gedung baru Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta tetap berlangsung meski tanpa kehadiran Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) atau Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).Ahok jokowi diganti Mara Oloan Siregar Asisten Sekda bidang Pemerintahan DKI.
"Pak Gubernur DKI Jakarta sedang kedatangan tamu negara dari Oman, jadi berhalangan hadir. Begitupula dengan Pak Wakil Gubernur ada acara di DPRD," ujar Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Nyoto Widodo saat Peresmian Gedung Baru di Jakarta, Kamis (27/3/2014).
Dia mengaku, pembangunan gedung baru yang terletak di Jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat diawali dengan pembelian tanah pada 2012 seluas 3.050 meter persegi senilai Rp 30,57 miliar pada 28 Maret 2012.
Tahap selanjutnya, tambah Nyoto, menyelenggarakan lelang konsultan yang dimenangkan PT Bina Karya Persero. Nilai kontrak tercatat Rp 398,9 juta.
Sedangkan pada tahun lalu, kembali diadakan lelang kerja pembangunan pada 9 April-31 Desember 2013 senilai Rp 17,79 miliar oleh PT Daksinapati Makara Putra.
"Tahun yang sama diterbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sehingga konstruksi dilakukan tepat waktu. Sementara tahun anggaran 2013, diadakan lelang konsultan pengawas oleh PT Wahana Cipta Bangun Wisma pada 1 April-31 Desember lalu dengan kontrak senilai Rp 441,15 juta. Serta lelang pengerjaan pintu gerbang senilai Rp 515,6 juta," terang Nyoto.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS Pusat Suryamin menambahkan, selama 49 tahun BPS Provinsi DKI Jakarta berkantor seatap dengan Pemda DKI atas permintaan mantan Gubernur Ali Sadikin.
"Mungkin biar lebih cepat dapat data statistik pembangunan Jakarta, atau biar cepat juga dimarah-marahinnya," candanya.
Advertisement
Suryamin berharap dengan fasilitas ini, seluruh karyawan bisa meningkatkan kinerja BPS Provinsi DKI Jakarta supaya memperbaiki kualitas data dan pelayanan yang prima," terang dia.