Sukses

Ingin Jadi Pengusaha SPBG, Siapkan Rp 3 Miliar!

Pembangunan SPBG lebih mahal ketimbang membangun SPBU Bahan Bakar Minyak (BBM).

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menyebutkan biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) mencapai Rp 3 miliar.

Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Punormo Hadi mengatakan, pembangunan SPBG lebih mahal ketimbang membangun SPBU Bahan Bakar Minyak (BBM).

Eri menyatakan hal itu karena harga dispanser untuk SPBG mencapai Rp 1,5 miliar per unit, jauh lebih mahal tiga kali lipat dari harga dispanser untuk BBM.

"Dispansernya masih mahal, harga dispanser BBM 3 kali lipatnya, bisa Rp 1,5 miliar, kan beda (jenis) kalau dispanser BBM Rp 500 juta," kata Eri, dalam forum bisinis CNG, di Kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Eri mengungkapkan, harga dispanser SPBG lebih mahal karena teknologi yang lebih canggih dan penggunaan dispanser BBG masih relatif sedikit.

"Pajak jumlah kuantitas dispanser masih sedikit, kalau jualan dikit harganya mahal. Itu dispanser saja," tutur dia.

Selain menyediakan dispanser, pengusaha juga menyediakan tabung gas dan komponen pendukung lainya. Belum tabungnya, tabung itu tergantung tipenya, tipe baja semua murah, perizinan, pipa, scrumber, dryer (pengering) gasnya kan nggak boleh basah. Jadi sekitar Rp 3 miliar," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini