Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) membantah jika terjadi kelangkaan elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) di pasaran. Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, kelangkaan terjadi jika pada satu wilayah misalnya Jakarta tidak ditemukan sama sekali elpiji 3 Kg. Namun saat ini pasokan masih jauh dari kelangkaan.
"Nggak ada. Sampai sekarang nggak ada, satu dua orang pakai elpiji belum tentu langka. Langka itu kalau satu dua hari pada satu daerah tidak ada. Tapi sekarang kan di tempat lain ada," kata Ali, saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (27/3/2014).
Ali mengaku saat ini Pertamina menyalurkan elpiji 3 kg dengan kondisi normal. Menurutnya, kelangkaan belum tentu terjadi di tingkat agen tetapi di tingkat pengecer yang belum mendapat pasokan dari agen.
"Kita menyalurkan sesuai. Belum tentu agen, bisa jadi pengecer. Penyaluran normal, definisi langka itu yang diluruskan. Langka itu kalau satu daerah nggak ada elpiji sama sekali," jelas Ali.
Ali menambahkan, untuk memonitor pergerakan konsumsi elpiji 3 Kg, Pertamina telah menggunakan Sistem Monitoring Penyaluran Gas Elpiji 3 Kg (Simol3k). Sistem ini diyakini Ali dapat memantau dengan akurat.
"Simolek itu bukan distribusi tertutup, itu sistem monitoring elpiji 3 Kg, jadi kita monitor tingkat konsumsi di agen-agen resmi. Dari kita hanya memonitor konsumsi di masing-masing agen, data itu kita untuk memonitor permintaan," pungkasnya.
Pertamina Sebut Elpiji 3 Kg Langka Bila Sudah Tak Ada Sama Sekali
PT Pertamina (Persero) membantah jika terjadi kelangkaan elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) di pasaran.
Advertisement