Liputan6.com, Jakarta Kegiatan global pemadaman listrik selama satu jam bertajuk `Earth Hour` diprediksi dapat menghemat biaya beban PT PLN (Persero) hingga Rp 550 miliar di wilayah Jawa-Bali.
Aksi pemadaman listrik global selama satu jam yang dilakukan setahun sekali setiap Sabtu terakhir pada Maret rencananya akan digelar pada pukul 20.30-21.30 malam ini.
Baca Juga
"Kalau seperti (Earth Hour) tahun lalu, wilayah Jawa-Bali dapat menghemat beban listrik sebesar 500 Megawatt/hour atau 500 ribu kilowatt/hour (kwh). Asumsi penghematan sebesar 500 ribu kwh itu tinggal dikalikan saja dengan biaya produksi sebesar Rp 1.100/kwh," ungkap Manager Humas Senior PT PLN (Persero), Bambang Dwiyanto saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (29/3/2014).
Dia menjelaskan, sejauh ini wilayah Jawa-Bali memang mendominasi penggunaan listrik di Indonesia. Sementara sejumlah wilayah di luar Jawa-Bali hanya menggunakan sekitar 20% dari total beban listrik di seluruh pelosok Tanah Air.
"Penggunaan listrik Jawa-Bali itu kan sekitar 80% dari total beban listrik di seluruh Indonesia. Nah untuk mengetahui prediksi penghematan biaya beban (saat Earth Hour) di seluruh Indonesia bisa dihitung dengan akumulasi yang 20% sisanya," tutur Bambang.
Meski demikian, dia menjelaskan, realisasi asumsi tersebut sangat bergantung pada keaktifan masyarakat mengikutsertakan dirinya dalam aksi global yang digelar setiap tahun itu.
Advertisement
Sebab menurutnya, tak sedikit masyarakat yang mengacuhkan kegiatan Earth Hour tersebut.
Bagi Bambang, selain demi mendukung program penghematan listrik, kegiatan Earth Hour ini juga dapat dimanfaatkan PLN untuk mengistirahatkan sejenak sejumlah pembangkitnya.
"Kami juga memanfaatkan waktu itu (Earth Hour) agar pembangkit-pembangkit kami bisa berhenti beroperasi sejenak setelah sehari-harinya bekerja keras memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di seluruh Indonesia," tandasnya.