Liputan6.com, Jakarta Perbankan asing menilai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 akan lebih banyak menguntungkan bagi Indonesia. Hal ini karena diharapkan investasi asing didalam negeri akan tumbuh dengan pesat.
"Mestinya kita paling diuntungkan dengan adanya pasar terbuka. Yang penting dampaknya dari segi investasi, kita berkesempatan menjadi base production region," ujar Deputy Country Director Asian Development Bank (ADB) Edimon Ginting di Hotel Intercontinental Midplaza, Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Dia mengatakan, Indonesia juga tidak perlu khawatir ketika pada pasar bebas ASEAN nanti Indonesia akan diserbu oleh para pekerja dari negara lain. Menurut dia, dari beberapa profesi yang disepakati untuk bebas bekerja di negara-negara ASEAN seperti perawat, arsitek, dokter, akuntan, dan lain-lain, Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia tidak kalah, bahkan memiliki jumlahnya lebih banyak.
"Banyak akuntan kita yang saat ini bekerja di Singapura. Kalau kita bisa menciptakan kualitas kemampuan yang lebih baik, maka ini akan lebih banyak menguntungkan, belum lagi secara jumlah kita lebih banyak," jelasnya.
Selain itu, Edimon menyebutkan tenaga kerja diperkirakan akan jauh lebih unggul dibanding negara-negara ASEAN bahkan dibanding negara Asia. Menurut dia, saat ini jumlah penduduk Indonesia dengan usia 15 tahun mencapai 70 juta jiwa. Sehingga kedepannya, jumlah ini akan menjadi potensi besar jika diberikan pendidikan dan keterampilan yang baik.
"Kalau negara Asia lain seperti Jepang, pada 20 tahun ke depan, 15 juta penduduknya masuk dalam kategori lanjut usia. Makanya mereka banyak melakukan investasi di negara lain. Ini juga bisa menjadi kesempatan bagi kita, untuk bekerja di luar negeri," tandasnya.
RI Tak Perlu Takut Diserbu Pekerja Asing Saat MEA 2015
Perbankan asing menilai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 akan lebih banyak menguntungkan bagi Indonesia.
Advertisement