Liputan6.com, Jakarta Setelah sempat menguat tajam akibat negara perdagangan yang tercatat surplus, nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini kembali mengalami koreksi. Cerahnya rilis terbaru data ekonomi Amerika Serikat (AS) kembali mengganjal penguatan rupiah pada perdagangan hari ini.
Data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dikeluarkan BI, Rabu (4/2/2014), mencatat rupiah terkoreksi 32 poin ke level 11.303 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Padahal, data kurs JISDOR sehari sebelumnya mencatat rupiah sempat bergerak menguat di kisaran 11.271 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta menjelaskan, pelemahan rupiah yang terjadi kali ini dipicu membaiknya data ekonomi AS. Selain itu, lemahnya pertumbuhan ekonomi China juga dapat menjadi ganjalan penguatan rupiah.
Sementara itu, data valuta asing (valas) Bloomberg juga mencatat rupiah yang sempat dibuka menguat tercatat bergerak melemah ke level 11.311 per dolar AS pada perdagangan pukul 8:44 waktu Jakarta. Perdagangan rupiah hari ini masih bergerak di kisaran 11.295 - 11.312 hingga pukul 11:19.
Sejauh ini, Rangga menjelaskan, sebagian besar mata uang di kawasan Asia tercatat mengalami penguatan.
Rupiah Melemah Tersandung Cerahnya Ekonomi AS
Cerahnya rilis terbaru data ekonomi Amerika Serikat (AS) kembali mengganjal penguatan rupiah pada perdagangan hari ini.
Advertisement