Liputan6.com, Jakarta Sebagai eksportir batu bara terbesar dunia, Indonesia dapat mencatat peningkatan produksi hingga melampaui batas yang ditentukan pemerintah pada 2014. Kondisi tersebut tetap dapat dicapai bahkan saat harga batu bara menyentuh level terendahnya dalam empat tahun terakhir.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (2/4/2014), Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Bob Kamandanu mengatakan, produksi batu bara Indonesia dapat meningkat hingga 425 juta ton tahun ini. Pada 2013, Indonesia mencatatkan produksi batu bara seberat 421 juta ton.
Pemerintah Indonesia mengungkapkan akan menghentikan produksi batu bara di level 400 metrik ton guna mencegah penurunan harga lebih lanjut. Laporan Morgan Stanley menunjukkan pasokan batu bara global akan melebihi permintaan masyarakat hingga 4,9 juta metrik ton tahun ini.
"Pemerintah sejauh ini telah meminta para penambang untuk membatasi produksinya, tapi belum ada peraturan khusus yang diberlakukan mengenai pembatasa tersebut," ungkap Bob.
Dia memperkirakan produksi batubara tahun ini dapat melampaui level 400 juta ton jika pemerintah tidak mengeluarkan peraturan yang mengatur pembatasan tersebut serta sanksi bagi perusahaan-perusahaan yang melebihi batas produksi.
Sementara itu, Berau Coral Energy dari Asia Resource Minerals Plc kemungkinan akan menutup tambang terbesarnya di Tanah Air. Eksportir batubara terbesar di dunia Glencore Xstrata Plc dan BHP Billiton Ltd., juga kemungkinan akan menghentikan operasinya atau melebarkan sayap bisnisnya ke Australia.
Pengusaha Makin Getol Keruk Batu Bara Meski Harga Turun
Pengusaha menargetkan produksi batu bara Indonesia tahun ini mencapai 425 juta ton sepanjang tahun ini.
Advertisement