Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) menilai kabupaten Tulungagung memiliki potensi besar untuk pengembangan sumber daya perikanan.
”Usaha perikanan budidaya telah menjadi pekerjaan utama bagi sebagian masyarakat atau warga Tulungagung, sehingga perikanan budidaya mampu menggerakkan roda perekonomian di daerah ini” terang Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis, di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (2/4/2014).
Ia mengungkapkan, kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mempunyai potensi sumber daya perikanan berupa perairan laut, payau, perairan umum dan budidaya ikan tawar.
Potensi sumber daya perikanan dimanfaatkan melalui beberapa kegiatan usaha seperti cabang usaha tangkap laut, perairan umum dan budidaya udang di tambak. Kegiatan usaha juga meliputi budidaya ikan konsumsi air tawar di kolam pasangan, kolam tanah, pekarangan, tegalan maupun sawah.
Dari data Dinas KKP Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 merinci salah satunya untuk budidaya air tawar terdiri dari pembudidaya ikan konsumsi sebanyak 8949 RTP (Rumah Tangga Pembudidaya) dengan jumlah 11 310 orang yang tersebar di 12 kecamatan. Wilayah itu seperti Ngunut, Rejotangan, Sumbergempol, Boyolangu, Keduwangwaru dan Ngantru.
Sementara pembudidaya ikan hias berjumlah 1.295 RTP atau sebanyak 2.207 orang. Pembudidaya tersebar di empat kecamatan yakni Sumbergempol, Kedungwaru, Boyolangu, dan Tulungagung. Banyaknya jumlah budidaya perikanan di Kabupaten Tulungagung membuat DJPB akan terus mendukung dan mendorong usaha perikanan ini.
"Ini komitmen pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor perikanan budidaya”, kata dia.