Sukses

20 Perusahaan Belanda Lirik Proyek Tanggul Raksasa Jakarta

Pemerintah Indonesia dan Belanda bekerja sama untuk membangun tanggul banjir skala besar di Teluk Jakarta, termasuk giant sea wall.

Liputan6.com, Jakarta Banjir yang kerap melanda Ibukota mendorong proyek tanggul banjir, seperti tanggul raksasa (giant sea wall) usulan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) bermunculan. Bahkan proyek tersebut mendapat dukungan dari pemerintah Belanda.

Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengungkapkan, pemerintah Indonesia dan Belanda bekerja sama untuk membangun tanggul banjir skala besar di Teluk Jakarta, termasuk giant sea wall.

Proyek ini masuk dalam draft master plan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) yang melibatkan para konsultan asal negeri Kincir Angin tersebut.

"Selain membangun tanggul banjir besar di Teluk Jakarta, kami juga akan mereklamasi daerah di pesisir itu. Supaya banjir berkurang dan tumbuh kawasan baru yang bisa dikembangkan untuk industri, kawasan tinggal dan sebagainya," jelas dia usai Seminar Internasional PTPIN di Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Lebih jauh Djoko menambahkan, proyek tanggul raksasa usulan Jokowi merupakan bagian dari mega proyek kerjasama dengan Belanda. Tahap pertama dari tanggul raksasa, katanya, dapat digarap pada tahun ini.

"Bisa saja (tahun ini). Itu kan sebagian, jadi nanti akan ada tiga tahapan. Tahap pertama bisa saja dilakukan sekarang, cuma buat tanggul dari beton atau memperkuat saja. Tahap selanjutnya akan jauh lebih besar lagi," terangnya.

Saat ini, menurut dia, pihaknya dan tim internasional dan tim dalam negeri tengah mendiskusikan master plan agar proyek ini dapat segera diimplementasikan. "Kalau untuk proyek keseluruhan paling cepat bisa dibangun atau direklamasi tahun depan," ucapnya.

Meski belum menghitung total investasi yang dibutuhkan untuk proyek tanggul banjir Teluk Jakarta, Djoko berharap pendanaan bisa diperoleh dari investor.

Dia mengaku, pemerintah Belanda bahkan memboyong 20 perusahaan dari negaranya untuk datang dan mengikuti seminar ini.

"Proyek ini punya nilai investasi besar sekali, nggak bisa hitung saking besarnya. Kita harapkan dana dari APBD dan APBN sekecil mungkin, sehingga 20 perusahaan itu berniat investasi di sini," terang Djoko.  

Dia optimistis, proyek tanggul tersebut juga dapat mengurangi penurunan tanah akibat pengerukan air tanah yang mengakibatkan amblasnya tanah Jakarta dengan rata-rata 10 sentimeter setiap tahun.

"Kalau sudah dibuat reklamasinya, kita bisa mensuplai air permukaan sehingga dapat mengurangi pengambilan air tanah. Hasilnya penurunan tanah bisa berkurang," tandas dia.